Amerika Serikat dan Kuba menyatakan membuat kemajuan dalam putaran ke-dua pembicaraan di Washington. Kedua pihak bertemu hari Jumat (28/2) untuk menggali kemungkinan membuka kedutaan besar di Washington dan Havana setelah hubungan yang renggang selama lima dekade.
Pembicaraan itu disebut begitu produktif sehingga Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Roberta Jacobson, ketua delegasi Amerika, berspekulasi bahwa kedutaan besar di Washington dan Havana mungkin dibuka sebelum KTT Amerika bulan April di Panama.
Pembicaraan itu merupakan bagian dari prakarsa Presiden Barack Obama untuk mengakhiri embargo perdagangan terhadap Kuba.
Negara pulau itu menyatakan sebelum sidang hari Jumat (28/2) bahwa Kuba mengaitkan masalah kedutaan dengan apakah Amerika akan mengeluarkan Kuba dari daftar negara yang mensponsori terorisme.
Setelah itu, Josefina Vidal, ketua delegasi Cuba, mengatakan, pencabutan Kuba dari daftar tersebut bukan prasyarat dipulihkannya hubungan diplomatik kedua negara. Namun, ia mengatakan, sulit menjelaskan bahwa Kuba dan Amerika telah menjalin kembali hubungan diplomatik yang normal kalau Kuba masih tetap berada dalam daftar tersebut, yang ia yakini bahwa Kuba tidak termasuk di dalamnya.
Bulan lalu di Havana, Amerika dan Cuba memulai serangkaian pertemuan untuk memulihkan hubungan. Amerika menerapkan embargo perdagangan terhadap Kuba pada tahun 1960 dan menutup kedutaannya satu tahun kemudian setelah pemimpin komunis Fidel Castro menggulingkan pemerintah yang didukung Amerika.