Militer Amerika di Afghanistan mengecam keputusan untuk membebaskan 37 tahanan yang mereka sebut “ancaman nyata bagi keamanan.”
Pernyataan Markas besar militer Amerika di Afghanistan (USFA) hari Senin (27/1) menyebut pembebasan itu “kemunduran besar” dalam mengembangkan penegakan hukum di Afghanistan.
Para tahanan itu termasuk dalam 88 orang yang ditahan dalam penjara Amerika di pangkalan udara Bagram.
Berbicara kepada VOA bahasa Afghanistan, Abdul Shakoor Daadras – seorang anggota panel Afghanistan yang mengkaji kasus-kasus tahanan di Bagram – mengatakan ke-37 orang itu telah ditahan terlalu lama tanpa proses hukum.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai memerintahkan kajian terhadap kasus-kasus mereka, dan awal bulan ini kantornya mengatakan sebagian besar mereka akan dibebaskan karena tidak ada cukup bukti untuk diajukan ke pengadilan.
Hari Sabtu, Karzai menyebut penjara Bagram itu sebagai “pabrik penghasil militan Taliban” di mana orang-orang Afghanistan disiksa agar membenci negara mereka.
Pernyataan militer Amerika itu mengatakan terdapat bukti kuat untuk penuntutan atau penyelidikan lebih lanjut atas ke-37 tahanan yang akan dibebaskan itu.
Pernyataan Markas besar militer Amerika di Afghanistan (USFA) hari Senin (27/1) menyebut pembebasan itu “kemunduran besar” dalam mengembangkan penegakan hukum di Afghanistan.
Para tahanan itu termasuk dalam 88 orang yang ditahan dalam penjara Amerika di pangkalan udara Bagram.
Berbicara kepada VOA bahasa Afghanistan, Abdul Shakoor Daadras – seorang anggota panel Afghanistan yang mengkaji kasus-kasus tahanan di Bagram – mengatakan ke-37 orang itu telah ditahan terlalu lama tanpa proses hukum.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai memerintahkan kajian terhadap kasus-kasus mereka, dan awal bulan ini kantornya mengatakan sebagian besar mereka akan dibebaskan karena tidak ada cukup bukti untuk diajukan ke pengadilan.
Hari Sabtu, Karzai menyebut penjara Bagram itu sebagai “pabrik penghasil militan Taliban” di mana orang-orang Afghanistan disiksa agar membenci negara mereka.
Pernyataan militer Amerika itu mengatakan terdapat bukti kuat untuk penuntutan atau penyelidikan lebih lanjut atas ke-37 tahanan yang akan dibebaskan itu.