Amerika Serikat mengutuk serangan terpadu dengan senapan dan bom yang menewaskan lima orang di luar konsulat Amerika di kota Peshawar, Pakistan, hari Senin.
Kelompok Taliban di Pakistan menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut dengan mengatakan aksi mereka itu dilakukan sebagai pembalasan atas serangan pesawat Amerika tak berawak. Kelompok tersebut mengancam, serangan akan dilanjutkan terhadap warga Amerika.
Jurubicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan Washington sangat prihatin. Sementara Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menyebut serangan itu merupakan bagian dari gelombang kekerasan yang dilakukan kaum ekstremis, yang berusaha merongrong demokrasi di Pakistan serta menebarkan ketakutan dan perpecahan. Clinton mengatakan Amerika Serikat mendukung rakyat Pakistan.
Pihak berwenang setempat menyatakan militan Islamis menggunakan bom-bom mobil bunuh diri, granat dan senapan otomatis dalam upaya menerobos masuk konsulat Amerika yang dijaga ketat. Dua satpam konsulat termasuk di antara korban yang tewas.
Kata Presiden Zardari, militansi dan ekstremisme merupakan ancaman terbesar terhadap keamanan nasional dan akan dihancurkan. Pemerintah akan membuat perdamaian dengan mereka yang bersedia meninggalkan aksi kekerasan.