Serangan udara AS di Irak, Kamis larut malam (12/3) dan Jumat dini hari (13/3) menarget gudang-gudang senjata milisi dukungan Iran, sebagai pembalasan atas serangan maut terhadap pasukan Amerika dan koalisi 24 jam sebelumnya.
Serangan roket hari Rabu (11/3) terhadap Kamp Taji, pangkalan militer di sebelah utara Baghdad, menewaskan dua tentara AS dan seorang tentara Inggris, serta mencederai 14 lainnya.
Pentagon menyatakan beberapa di antara gudang senjata itu menyimpan roket-roket Katyusha, seperti yang digunakan dalam serangan di Kamp Taji.
Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan kepada wartawan di Pentagon, “Anda tidak bisa menembaki markas kami, membunuh dan mencederai tentara Amerika dan kemudian lolos begitu saja.” [uh/ab]