Militer Amerika Serikat melangsungkan serangan udara di Kunduz, Afghanistan utara, Rabu (5/10), untuk membela pasukan pemerintah Afghanistan yang sedang memerangi pemberontak Taliban pada hari ketiga berturutan.
Pertempuran itu berlangsung sementara pihak-pihak internasional dan regional yang berkepentingan di Afghanistan bertemu di Brussels di sela-sela sebuah konperensi, dan sepakat untuk memperbaharui usaha-usaha untuk mewujudkan perdamaian dan rekonsiliasi antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.
Misi pendukung keamanan pimpinan NATO di Afghanistan mengatakan, Rabu (5/10), pemerintah Afghanistan masih menguasai Kunduz. Misi itu juga mengatakan, ada pertempuran sporadis di dalam kota itu namun pasukan keamanan nasional terus berusaha mengamankan kota tersebut.
Taliban melangsungkan serangan sebelum subuh, Senin, di kota yang menjadi ibukota propinsi itu, dan berusaha memasuki pusat kota Kunduz, dengan merebut sejumlah wilayah dan menguasai instalasi-instalasi penting.
Pihak berwenang Afghanistan, melaporkan Selasa, serangan penghalau yang dilancarkan pasukan pemerintah berhasil mengusir para pemberontak Taliban di banyak bagian kota itu dan menewaskan puluhan di antara mereka. Namun mereka mengakui, masih ada kantung-kantung pemberontak di kawasan permukiman di pinggiran Kunduz dan operasi pembersihan sedang dilangsungkan untuk mengatasinya.
Seorang juru bicara Taliban membantah klaim pemerintah tersebut dan merilis video yang menunjukkan kelompok pemberontak berhasil menguasai sejumlah instalasi dan menembaki pasukan afghanistan di sejumlah lokasi di Kunduz. [ab/as]