Pemerintahan Trump kembali menolak untuk mencap China sebagai manipulator mata uang, tetapi menempatkan China dan lima negara lainnya dalam daftar pengawasan.
Dalam sebuah laporan kepada Kongres, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan China bersama Jerman, India, Jepang, Korea Selatan dan Swiss - akan dicantumkan dalam daftar negara yang praktik mata uangnya perlu "diamati secara cermat".
Pemerintah memanipulasi mata uang dengan mempertahankan nilai tukarnya secara artifisial rendah agar barang dan jasanya lebih murah di pasar dunia.
Tapi langkah ini merugikan mitra dagang dan negara lain.
Presiden Donald Trump sepanjang kampanyenya berjanji akan mencap China manipulator mata uang setelah ia menjabat tetapi sejauh ini belum melakukannya.
Trump malah memberlakukan tarif impor terhadap barang-barang China senilai milyaran dolar untuk mengatasi apa yang dikatakannya praktek perdagangan yang tidak adil dan defisit perdagangan. [as]