Amerika Serikat dan Meksiko sama-sama menyangkal bahwa Presiden AS Donald Trump mengancam dia siap untuk mengirim pasukan Amerika ke Meksiko.
Kantor berita Associated Press (AP) dan seorang wartawan Meksiko di Washington melaporkan bahwa Trump mengatakan kepada Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto dalam pembicaraan telepon pekan lalu bahwa dia akan mengerahkan pasukan AS untuk berurusan dengan para penjahat di sana jika Meksiko tidak berbuat lebih banyak untuk mengendalikan mereka.
Laporan AP itu didasarkan pada transkrip pembicaraan telepon yang diberikan dengan kondisi anonim oleh orang yang memiliki akses ke transkrip resmi. AP memang mencatat bahwa tidak mungkin untuk memastikan nada komentar Trump.
Seorang pejabat senior pemerintah Rabu malam mengatakan kepada surat kabar New York Times bahwa komentar Trump itu dilontarkan dengan nada bercanda, dan disertai dengan tawaran selama ini untuk membantu Meksiko memerangi geng narkoba dan mengendalikan perbatasan.
Juru bicara presiden Meksiko Eduardo Sanchez mengatakan tidak benar Trump mengisyaratkan dia akan mengirim pasukan AS ke Meksiko. Menurut Sanchez, Trump dan Pena Nieto mengakui perbedaan mereka tentang berbagai hal, tetapi menyatakan keinginan untuk mempertahankan dialog guna mencapai kesepakatan antara kedua negara.
Salah satu tindakan pertama Trump sebagai presiden adalah menandatangani sebuah perintah eksekutif untuk pembangunan tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko. Selama berkampanye, dia berjanji membangun tembok pembatas dan membuat Meksiko yang membayarnya.
Pena Nieto dengan tegas menyatakan pemerintahnya tidak akan membayar biaya tembok itu, dan dia membatalkan rencana kunjungan ke AS setelah Trump menandatangani perintah tersebut. Pembicaraan telepon mereka dimaksudkan untuk memperbaiki hubungan. [as/ab]