AS dan Meksiko telah mencapai kesepakatan mengenai rencana baru untuk mengendalikan arus penyeberangan perbatasan ilegal, sambil juga mengizinkan migran memasuki AS atas alasan kemanusiaan.
Rencana itu diumumkan Selasa (2/5) setelah pertemuan antara Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dan penasihat Keamanan Dalam Negeri AS Liz Sherwood-Randall di Mexico City.
Berdasarkan rencana tersebut, AS akan menerima migran dari Kuba, Haiti, Nikaragua dan Venezuela sebagai bagian dari program pembebasan bersyarat kemanusiaan, sedangkan Meksiko telah setuju untuk menerima migran dari keempat negara tersebut yang memasuki AS secara ilegal.
AS juga akan menerima sekitar 100 ribu orang dari El Salvador, Guatemala dan Honduras berdasarkan program reunifikasi keluarga.
Kesepakatan ini muncul menjelang berakhirnya restriksi COVID-19 yang diberlakukan pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, yang dikenal sebagai Title 42. Restriksi itu memungkinkan para petugas AS segera mengusir puluhan ribu migran karena memasuki negara ini secara ilegal. Kebijakan Title 42 akan resmi berakhir pada 11 Mei.
Dalam langkah yang berkaitan, pemerintahan presiden Joe Biden telah setuju untuk mengirim tambahan 1.500 personel militer aktif ke perbatasan selatan AS, sementara para pejabat lokal dan negara bagian bersiap menghadapi gelombang migran dari Amerika Tengah dan Selatan. [uh/lt]
Forum