Tautan-tautan Akses

AS Minta ‘Bukti’ dari Taliban Tentang Gencatan Senjata Sebelum Ada Kesepakatan


Menlu AS Mike Pompeo dalam konferensi pers di Tashkent, Uzbekistan, 3 Februari 2020. (AP Photo)
Menlu AS Mike Pompeo dalam konferensi pers di Tashkent, Uzbekistan, 3 Februari 2020. (AP Photo)

Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo menuntut “bukti yang dapat diverifikasi” dari Taliban bahwa mereka akan menurunkan tingkat kekerasan di Afghanistan sebelum menandatangani kesepakatan yang akan mengarah pada pembicaraan damai dan penarikan pasukan Amerika dari negara tersebut.

Pompeo mengatakan dalam konferensi pers di Uzbekistan, Senin (3/2) bahwa kesepakatan hampir dicapai tetapi sebelumnya juga telah mencapai tahap yang sama dan gagal karena Taliban tidak dapat membuktikan iktikadnya dengan serius tentang perdamaian.

“Kami kini mengerjakan rencana perdamaian dan rekonsiliasi, menempatkan tanda koma di tempat-tempat yang tepat, memperbaiki kalima-kalimatnya,” kata Pompeo.

“Sebelumnya kami pernah hampir sekali mencapai perjanjian: perjanjian di atas selembar kertas yang kami saling sepakat akan laksanakan dan Taliban tidak dapat menunjukkan kemauan atau kapasitas mereka atau keduanya untuk melakukan pengurangan kekerasan.”

“Jadi, apa yang kami tuntut sekarang adalah bukti nyata dari kemauan dan kapasitas mereka untuk mengurangi kekerasan, untuk menghilangkan ancaman. Kami berharap kami dapat mencapainya, tetapi kami belum sampai di sana, dan masih ada pekerjaan yang mesti diselesaikan.”

Pernyataan Pompeo itu disampaikan dua hari setelah utusan perdamaian Amerika Zalmay Khalilzad mengatakan kepada Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dalam kunjungan ke Kabul bahwa “tidak ada kemajuan penting” dalam pembicaraan dengan Taliban. [ab/lt]

XS
SM
MD
LG