Kepala nuklir Iran hari Selasa (5/6) mengatakan negara itu telah meluncurkan rencana untuk meningkatkan kapasitas pengayaan uraniumnya, mengintensifkan tekanan pada negara-negara Eropa yang berjuang untuk mempertahankan perjanjian nuklir dengan Teheran yang melemah setelah Amerika Serikat menarik diri.
Direktur Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan dalam konferensi pers yang ditayangkan melalui televisi pemerintah bahwa Iran sedang mengembangkan infrastruktur untuk membangun sentrifugal canggih di sebuah fasilitas di kota Natanz. “Apa yang kami lakukan tidak melanggar perjanjian (nuklir 2015), kata Salehi. Ia menambahkan Teheran hari Senin (4/6) mengirim surat kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) “mengenai awal aktivitas tertentu.”
Baca juga: IAEA Serukan Kepada Iran agar Bekerjasama dengan Inspeksi
Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada hari Senin ia memerintahkan persiapan untuk meningkatkan kapasitas pengayaan uranium jika perjanjian tersebut gagal.
Salehi mengatakan bahwa Iran tidak bisa menerima pakta nuklir yang “cacat” dan tidak dapat mematuhi pembatasan baru dalam perjanjian sementara juga menghadapi sanksi-sanksi baru. Dia menegaskan kembali posisi Iran bahwa pihaknya siap untuk secara tajam meningkatkan aktivitas nuklirnya jika perjanjian itu gagal.
Iran telah mengklaim program nuklirnya untuk memenuhi kebutuhan sipil, tetapi Israel, Arab Saudi dan Amerika menuduh Teheran berusaha membangun bom nuklir. [lt]