Tautan-tautan Akses

AS ‘'Ngeri’ dengan Serangan Roket di Stasiun Kramatorsk 


Mobil-mobil yang berada di dekat stasiun Kramatorsk di Ukraina timur hancur pasca serangan rudal yang menewaskan sedikitnya 50 orang, Jumat (8/4).
Mobil-mobil yang berada di dekat stasiun Kramatorsk di Ukraina timur hancur pasca serangan rudal yang menewaskan sedikitnya 50 orang, Jumat (8/4).

Departemen Luar Negeri AS mengatakan Amerika Serikat merasa “ngeri” oleh serangan rudal terhadap sebuah stasiun kereta api tempat ribuan orang berkumpul untuk melarikan diri dari Ukraina timur. Serangan itu menewaskan sedikitnya 50 orang pada hari Jumat (8/4).

Dalam konferensi pers melalui telepon, Deputi Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Jalina Porter, mengatakan, “Kami ngeri dengan kekejaman terbaru ini, tetapi kami tidak lagi terkejut dengan pengabaian menjijikkan oleh Kremlin terhadap nyawa manusia.”

Foto-foto dari stasiun di Kramatorsk menunjukkan orang-orang yang tewas ditutupi dengan terpal di tanah dan sisa-sisa roket dengan tulisan “Untuk anak-anak” yang dicat di atasnya dalam bahasa Rusia.

Kantor jaksa agung Ukraina mengatakan sekitar 4.000 warga sipil berada di dalam dan sekitar stasiun itu pada saat serangan itu. Sebagian besar adalah wanita dan anak-anak yang mematuhi seruan untuk meninggalkan daerah itu sebelum Rusia melancarkan serangan besar-besaran di timur negara itu.

Porter mengatakan serangan di stasiun kereta api di Kramatorsk itu menunjukkan mengapa Rusia “tidak patut dimasukkan dalam (keanggotaan) Dewan Hak Asasi Manusia PBB.” Dia menambahkan bahwa serangan itu memperkuat “penilaian AS bahwa anggota pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina.”

“Tragedi ini juga semakin meningkatkan tekad kami untuk melakukan segala yang kami bisa untuk membantu mereka yang menyelidiki potensi kejahatan perang,” tambahnya. [lt/pp]

XS
SM
MD
LG