Amerika telah turut bersama Uni Eropa dan badan-badan hak azasi PBB dalam mengutarakan keprihatinan atas penahanan pra-peradilan yang diperpanjang lima orang aktivis hak azasi manusia yang ditahan lebih dari setahun.
Kelima anggota sekarang atau mantan anggota kelompok ADHOC yang ditahan atas tuduhan menyuap seorang perempuan agar mengubah kesaksiannya yang memberatkan wakil pemimpin oposisi pada waktu itu, Kem Sokha, yang dituduh bertindak illegal sehubungan dengan tuduhan perselingkuhan.
Kasus-kasus yang berhubungan itu pada umumnya dipandang sebagai langkah pemerintahan Perdana Menteri Hun Sen untuk memperlemah para penentang politiknya.
Pernyataan yang dikeluarkan hari Jumat (5/5) oleh Departemen Luar Negeri Amerika menanggapi penangguhan peradilan dan kesusahan yang diakibatkannya terhadap keluarga tahanan. Pernyataan itu mendesak Kamboja agar memenuhi kewajibannya berdasarkan peraturan hak azasi internasional. [gp}