Duta Besar Amerika untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nikki Haley, Rabu (25/10), memberikan peringatan keras kepada Presiden Sudan Selatan dengan mengatakan "kebencian dan kekerasan yang kita lihat harus dihentikan," atau Amerika akan mempertimbangkan kembali dukungan finansial untuk negara tersebut.
"Ini adalah pembicaraan yang sangat jujur. Pada dasarnya saya mengatakan bahwa Amerika telah menginvestasikan lebih dari11 miliar dolar di Sudan Selatan dan kita sekarang mempertanyakan investasi itu. Saya mengatakan ia tidak dapat menyangkal laporan tentang militernya , "Kata Haley kepada wartawan setelah bertemu dengan Presiden Salva Kiir.
Sikap Haley sama sekali berbeda dari pertemuan di Addis Ababa, Selasa (24/10) ketika dia terdengar ragu untuk menarik bantuan Amerika dari Sudan Selatan meskipun ada pelanggaran hak asasi manusia dan pertempuran yang sedang berlangsung.
"Ketika melihat Sudan Selatan, kita harus benar-benar berpikir keras sebelum menarik bantuan Amerika. Ia tidak peduli jika rakyatnya menderita," kata Haley.
Dia mengatakan Amerika telah kehilangan kepercayaan dan satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali kepercayaan itu adalah dengan mengurus seluruh rakyat Sudan Selatan.
"Presiden Kiir adalah presiden semua orang, bukan hanya satu suku, bukan hanya satu kelompok," kata Haley menambahkan.
Sudan Selatan adalah negara termuda di dunia setelah memperoleh kemerdekaan dari Sudan pada tahun 2011. Namun terlepas dari harapan dan dukungan internasional yang tinggi, negara Afrika sub-Sahara itu terlibat dalam konflik sipil yang penuh kekerasan selama hampir sepanjang keberadaannya. [my/al]