Amerika Serikat memperingatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad agar tidak menggunakan senjata kimia dalam menghadapi emberontak yang berusaha mengakhiri kekuasaan 12 tahunnya. Intelijen Amerika mendeteksi tanda-tanda bahwa para pendukung Assad tengah mempersiapkan senjata yang mungkin akan digunakan dalam mengatasi konflik di negara itu.
Presiden Barack Obama, Senin (3/12) mengatakan bahwa dunia tengah mengawasi apakah Presiden Assad dan pemerintahannya menggunakan senjata kimia dan memperingatkan bahwa setiap tindakan tersebut akan ada konsekuensi dan pemerintahan Assad akan dituntut untuk mempertanggungjawabkannya.
Media Amerika mengutip pejabat Amerika yang mengatakan adanya laporan intelijen tentang aktivitas pasukan Assad tengah memindahkan komponen senjata kimia ke tempat-tempat tertentu. Aktivitas tersebut memberikan indikasi bahwa senjata tersebut sedang disiapkan untuk dipergunakan. Para pejabat mengatakan mereka tidak tahu apakah pemimpin Suriah telah mengambil keputusan untuk menggunakannya.
Sebelumnya, jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Washington prihatin bahwa pemerintah Suriah sedang mempertimbangkan penggunaan senjata kimia setelah mendapati bahwa teknik konvensional melawan pemberontak tidak memadai. Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton, dalam perjalanan kke Praha menegaskan bahwa Amerika Serikat akan segera mengambil tindakan apabila keadaan demikian terjadi.
Kementerian Luar Negeri Suriah menyatakan lagi bantahan sebelumnya terhadap tuduhan Amerika itu. Dalam pernyataan hari Senin, kementerian itu mengatakan meskipun Suriah memiliki senjata kimia, namun Damaskus tidak akan menggunakan senjata tersebut terhadap rakyatnya sendiri dalam keadaan apapun.
Presiden Barack Obama, Senin (3/12) mengatakan bahwa dunia tengah mengawasi apakah Presiden Assad dan pemerintahannya menggunakan senjata kimia dan memperingatkan bahwa setiap tindakan tersebut akan ada konsekuensi dan pemerintahan Assad akan dituntut untuk mempertanggungjawabkannya.
Media Amerika mengutip pejabat Amerika yang mengatakan adanya laporan intelijen tentang aktivitas pasukan Assad tengah memindahkan komponen senjata kimia ke tempat-tempat tertentu. Aktivitas tersebut memberikan indikasi bahwa senjata tersebut sedang disiapkan untuk dipergunakan. Para pejabat mengatakan mereka tidak tahu apakah pemimpin Suriah telah mengambil keputusan untuk menggunakannya.
Sebelumnya, jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Washington prihatin bahwa pemerintah Suriah sedang mempertimbangkan penggunaan senjata kimia setelah mendapati bahwa teknik konvensional melawan pemberontak tidak memadai. Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton, dalam perjalanan kke Praha menegaskan bahwa Amerika Serikat akan segera mengambil tindakan apabila keadaan demikian terjadi.
Kementerian Luar Negeri Suriah menyatakan lagi bantahan sebelumnya terhadap tuduhan Amerika itu. Dalam pernyataan hari Senin, kementerian itu mengatakan meskipun Suriah memiliki senjata kimia, namun Damaskus tidak akan menggunakan senjata tersebut terhadap rakyatnya sendiri dalam keadaan apapun.