Departemen Kehakiman Amerika Serikat, pada Senin (6/6), memerintahkan untuk menyita dua pesawat milik oligarki Rusia, Roman Abramovich, dengan mengatakan bahwa pesawat itu digunakan untuk melanggar sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Departemen Kehakiman mengatakan dalam pengajuan pengadilan, bahwa dua pesawat tersebut yang berjenis Boeing 787-8 Dreamliner dan jet eksekutif Gulfstream G650ER, yang diterbangkan ke wilayah Rusia pada awal tahun ini telah melanggar pengawasan ekspor AS yang ditetapkan untuk pesawat buatan AS itu pada 2 Maret.
Langkah departemen itu menarget salah satu miliarder Rusia terkaya, yang dipaksa untuk menjual klub sepak bola miliknya Chelsea, setelah Moskow menginvasi Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Tindakan penyitaan tersebut bertujuan untuk menghukum orang-orang yang dekat dengan pemerintah Rusia "untuk menjauhkan mereka dari Kremlin dan dari Rusia yang saat ini terus meningkatkan upaya perang di Ukraina," kata Andrew Adams, direktur satuan tugas KleptoCapture pada Departemen Kehakiman.
Kedua pesawat Abramovich, yang diperkirakan oleh Departemen Kehakiman AS bernilai $400 juta itu, diyakini berada di luar jangkauan pejabat AS.
Jet eksekutif Gulfstream G650ER diperkirakan berada di Rusia dan pesawat Boeing Dreamliner mungkin berada di Dubai, menurut laporan sejumlah media.
"Kami akan mengambil langkah aktif untuk mengejar penyitaan itu, dan akan mengawasi apakah mereka memindahkan yurisdiksi," kata Adams.
Perintah penyitaan menguraikan bagaimana Abramovich mengendalikan kedua pesawat itu melalui serangkaian perusahaan cangkang, yaitu perusahaan yang tidak memiliki operasi bisnis yang aktif, yang terdaftar di Europe Settlement Trust di Siprus. [ps/pp]