Departemen Keuangan juga mengumumkan bahwa sejumlah anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki bank negara Rusia, Sberbank dan VTB, serta perusahaan pertahanan Rostec akan dikenai sanksi yang juga telah dikenakan pada perusahaan induknya.
Sanksi itu mendukung "komitmen AS untuk mencari penyelesaian diplomatik atas krisis di Ukraina" dan "tidak mengakui pencaplokan Rusia terhadap Krimea," kata pernyataan Departemen Keuangan.
Sanksi AS akan tetap berlaku sampai Rusia sepenuhnya menerapkan komitmennya berdasarkan kesepakatan damai Minsk," termasuk pengembalian kekuasaan Ukraina di kawasan perbatasan internasional dengan Rusia," kata pernyataan itu.
Sanksi AS itu dikeluarkan sehari setelah Uni Eropa memperbarui sanksi-sanksi ekonomi terhadap Rusia selama enam bulan sambil menilai kepatuhan Rusia pada perjanjian perdamaian di Ukraina Timur.
Meskipun perundingan gencatan senjata ditandatangani awal tahun ini, Ukraina mengatakan masih belum menguasai perbatasannya dengan Rusia.
PBB mengatakan, lebih dari 8.000 orang, kebanyakan warga sipil tewas dalam konflik antara Rusia – Ukraina. [ps/ii]