Tautan-tautan Akses

AS Perpanjang Pengecualian bagi Irak untuk Impor Listrik Iran


Kabel-kabel listrik melintang di sebuah pasar di kawasan Bab Al-Seef, di ibu kota Irak, Baghdad, 11 Juni 2019. (Foto: AFP)
Kabel-kabel listrik melintang di sebuah pasar di kawasan Bab Al-Seef, di ibu kota Irak, Baghdad, 11 Juni 2019. (Foto: AFP)

Pejabat Departemen Luar Negeri AS, Minggu (26/4), mengatakan AS telah memperpanjang waiver atau izin pengecualian bagi Irak untuk terus mengimpor listrik Iran, tapi kali ini berlaku untuk 30 hari saja.

Pejabat itu menambahkan bahwa Washington akan meninjau kembali apakah akan memperpanjang ketentuan itu lagi setelah 'pemerintah kredibel" terbentuk di Irak.

"Menteri memperpanjang waiver dengan singkat untuk memberi waktu dibentuknya sebuah pemerintahan yang kredibel," kata pejabat Deplu itu, merujuk pada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, dan menambahkan bahwa izin itu akan habis masa berlakunya pada 26 Mei.

Washington telah berulangkali memperpanjang pengecualian bagi Baghdad untuk menggunakan pasokan energi Iran yang penting bagi jaringan listriknya, selama 90 atau 120 hari.

AS telah berkeras bahwa Irak, yang kaya minyak dan produser terbesar kedua OPEC, harus mengupayakan swasembada energi sebagai syarat agar mendapat pengecualian untuk mengimpor energi Iran.

Awal bulan ini, presiden Irak mengangkat kepala intelijen Mustafa al-Kadhimi sebagai penjabat perdana menteri, orang ketiga yang ditunjuk untuk memimpin Irak dalam hanya 10 minggu, sambil berusaha menggantikan pemerintah yang jatuh tahun lalu setelah protes mematikan selama beberapa bulan. [vm/pp]

XS
SM
MD
LG