John Kelly mengatakan ada tanda-tanda "ancaman nyata" terhadap penerbangan sipil dari perangkat elektronik carry-on atau yang dibawa penumpang ke dalam kabin.
Berbicara kepada televisi Fox News hari Minggu (28/5), Kelly mengatakan para teroris "terobsesi" dengan gagasan "menjatuhkan pesawat terbang."
Larangan itu akan memperluas perintah bulan Maret yang berdampak pada sekitar 50 penerbangan sehari ke AS dari 10 kota di Timur Tengah dan Afrika Utara. Larangan itu mengharuskan semua elektronik yang berukuran lebih besar dari ponsel untuk disimpan dalam bagasi.
Musim panas ini, diperkirakan akan ada sekitar 3.250 penerbangan per minggu antara negara-negara Uni Eropa dan AS, menurut perkiraan industri aviasi.
Inggris telah mengambil upaya serupa dengan menarget penerbangan dari Turki, Lebanon, Yordania, Mesir, Tunisia dan Arab Saudi.
Di Eropa pekan lalu, dalam lawatan luar negeri sembilan hari Presiden Donald Trump, Kelly bertemu dengan para pejabat Komisi Eropa di Brussels untuk membahas kemungkinan larangan membawa laptop ke kabin-kabin pesawat. [vm/ii]