Departemen pertahanan Amerika atau Pentagon sedang mempertimbangkan akan menarik pasukan Amerika dari Afrika Barat, bagian dari pergeseran pasukannya di seluruh dunia, kata laporan harian New York Times.
Saat ini ada antara 5.000 sampai 7.000 tentara Amerika di Afrika, terutama di bagian baratnya, tapi juga ada pasukan di Somalia.
Kehadiran pasukan Amerika itu termasuk para pelatih militer dan sebuah pangkalan drone yang baru dibangun dengan biaya $110 juta di Niger, menurut laporan harian New York Times.
Penarikan pasukan itu juga berarti diakhirinya bantuan pasukan Amerika bagi berbagai operasi militer Perancis di Mali, Niger, Burkina Faso, dan dalam perang melawan al Qaida dan ISIS.
Pentagon mendukung berbagai operasi itu dengan memberikan bahan-bahan intelijen, dukungan logistik dan pengisian bahana bakar di udara, yang semuanya diperkirakan menghabiskan biaya 45 juta dolar per tahun.
Perancis punya kehadiran militer yang besar di Mali sejak tahun 2013, ketika negara itu melancarkan serangan atas kelompok jihadis yang terkait al-Qaida, yang merebut bagian utara Mali. Perancis melancarkan operasi kontra-teroris dan mendesak lima negara, Burkina Faso, Mauritania, Chad, Mali dan Niger, untuk membangun kekuatan gabungan mereka sendiri.
Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper sedang mempelajari kehadiran pasukan Amerika di seluruh dunia dengan mengurangi tekanan pada operasi anti-teroris, dan memusatkan perhatian pada menghadapi China dan Russia, kata New York Times. Keputusan tentang penarikan pasukan Amerika itu kemungkinan akan diumumkan tahun depan. (ii/em)