Menteri Pertahanan Amerika Ashton Carter hari Rabu (30/9) mengatakan ofensif udara Rusia di Suriah tampaknya menarget daerah-daerah yang bukan kubu kelompok militan Negara Islam (ISIS).
Hal itu dikemukakan Carter sementara Rusia melancarkan serangan udara pertamanya di Suriah dengan klaim menarget kubu-kubu ISIS. Beberapa kelompok pemberontak Suriah yang didukung Amerika mengaku terkena gempuran Rusia, tetapi belum bisa dikonfirmasi.
Carter juga menyatakan rasa kecewa karena Rusia tidak menggunakan jalur-jalur resmi untuk lebih dulu memberitahu Amerika mengenai serangan udara itu. Rusia hanya mengirim pejabat ke kedutaan besar Amerika di Bagdad, Irak.
Kata Carter, Rusia seharusnya tidak mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah. “Dengan mendukung Assad dan tampaknya memerangi siapapun yang melawan Assad, Rusia melawan keseluruhan Suriah,” lanjutnya.
Rusia berkeras upaya melawan ISIS dan menyelesaikan konflik di Suriah harus melibatkan pemerintah dan militer Suriah.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan ofensif udara Rusia yang hanya bertujuan memperkuat rezim Assad akan sangat mengkhawatirkan.
Kerry mendesak agar diadakan pertemuan minggu ini antar militer guna menghindari konflik antara Rusia dan koalisi pimpinan Amerika.
Menlu Amerika itu juga menegaskan koalisinya akan “secara drastis meningkatkan” ofensifnya. [th/ds]