Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan agar tidak melakukan perjalanan ke India, di mana pihak berwenang, Selasa (20/4), memberlakukan pembatasan yang lebih ketat untuk memerangi lonjakan kasus COVID-19.
India telah mencatat lebih dari tiga juta infeksi baru dan 18 ribu kematian bulan ini, menjadikan beban kasusnya tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika.
Imbauan perjalanan terbaru AS itu disampaikan setelah Departemen Luar Negeri, Senin (19/4), mengumumkan akan menerapkan pedoman "jangan bepergian" ke sekitar 80 persen negara di seluruh dunia. Imbauan itu mengutip risiko yang belum pernah terjadi yang ditimbulkan oleh pandemi.
"Pelancong yang divaksinasi penuh sekalipun, harus menghindari semua perjalanan ke India," kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Singapura, Selasa (20/4), juga meningkatkan pembatasan kedatangan dari India dan menambah satu minggu pada masa 14 hari karantina wajib yang diterapkan sebelumnya.
Langkah ini mengikuti keputusan Inggris, Senin (19/4), yang menambahkan India ke "daftar merah", serta larangan Hong Kong pada semua penerbangan dari India. [my/ka]