AS Setujui Penjualan Suku Cadang $120 Juta untuk Kapal Perang Taiwan
Amerika Serikat (AS) menyetujui kemungkinan penjualan suku cadang senilai $120 juta untuk membantu Taiwan mempertahankan kapal perangnya. Kementerian Pertahanan negara itu mengatakan suku cadang tersebut akan membantu memastikan kesiapan tempur dalam menghadapi "aktivitas rutin" China di dekat wilayahnya.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah menyampaikan sertifikasi yang diperlukan yang memberi tahu Kongres setelah terbitnya persetujuan Departemen Luar Negeri untuk penjualan tersebut, yang diminta oleh kedutaan de facto Taiwan di Washington.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa penjualan itu mencakup suku cadang dan perbaikan yang tidak diklasifikasikan untuk kapal dan sistem kapal, bantuan teknis logistik, dukungan teknis dan logistik perwakilan pemerintah AS dan kontraktor.
"Penjualan yang diusulkan akan berkontribusi pada keberlanjutan armada kapal permukaan penerima, meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi ancaman yang ada saat ini dan di masa depan," katanya dalam pernyataan pada Rabu (8/6), menambahkan suku cadang akan bersumber dari "vendor AL AS yang disetujui dan/atau stok AL AS.”
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan kesepakatan itu diharapkan mulai berlaku dalam waktu satu bulan, dan menyatakan terima kasih kepada AS atas dukungannya dalam membantu Taiwan untuk dapat melindungi dirinya sendiri.
“Mengingat seringnya kegiatan kapal perang China baru-baru ini di laut dan wilayah udara di sekitar negara kita, suku cadang kapal yang telah disetujui oleh Amerika Serikat untuk dijual akan membantu memelihara peralatan dan konsumsi yang tepat dari kapal AL kita dan memenuhi kebutuhan pertempuran yang sebenarnya,," katanya.
Sebagian besar kapal perang utama Taiwan dibuat atau dirancang oleh AS.
Pulau yang diperintah secara demokratis itu telah mengeluhkan Angkatan Udara (AU) China yang sering kali memasuki zona pertahanan udaranya, bagian dari apa yang dilihat Washington sebagai upaya Beijing untuk menekan Taipei agar menerima kedaulatannya.
AL China juga telah melakukan misi yang semakin teratur di dekat Taiwan.
AS, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, tetapi Washington adalah pendukung terbesarnya dan terikat oleh hukum untuk menyediakan sarana untuk membela diri. [ah/rs]