Badan-badan intelijen Amerika Serikat kini mengatakan tidak satu pun dari ratusan penyakit misterius yang diderita dan, dalam beberapa kasus melumpuhkan personel AS, di seluruh dunia dapat dikaitkan dengan penggunaan senjata oleh musuh Amerika Serikat.
Penilaian intelijen yang dirilis pada Rabu (1/3), didasarkan pada apa yang menurut para pejabat intelijen sebagai penyelidikan menyeluruh dan terperinci, menyimpulkan bahwa "sangat tidak mungkin" musuh asing berada di balik apa yang disebut insiden kesehatan anomali (AHI). Insiden ini mengganggu pegawai Amerika Serikat baik di luar maupun di dalam negeri.
"Gejala yang dilaporkan personel Amerika Serikat mungkin merupakan hasil berbagai faktor yang tidak melibatkan musuh asing, seperti kondisi yang sebelumnya sudah ada, penyakit konvensional, dan faktor lingkungan," kata penilaian Dewan Intelijen Nasional.
AHI, juga dikenal sebagai Sindrom Havana, pertama kali dilaporkan pada 2016 di kalangan diplomat dan pegawai lain di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Havana, Kuba. Sejak itu, ratusan kasus serupa dilaporkan terjadi di Rusia, China, Polandia, Austria, dan AS. Gejala AHI mencakup mual, pusing dan gangguan mengingat.
Badan-badan intelijen AS sebelumnya menepiskan kemungkinan penyakit itu adalah hasil dari kampanye berkelanjutan oleh musuh AS mana pun. CIA tahun lalu mengatakan bahwa tampaknya sebagian besar kasus "bisa dijelaskan secara wajar" oleh kondisi medis atau faktor lingkungan dan teknis.
Tetapi laporan Februari 2022 oleh panel ahli telah memperingatkan bahwa gejala inti dalam sejumlah kecil kasus "sangat tidak biasa dan tidak dilaporkan di tempat lain dalam literatur medis." laporan tersebut menyebutkan bahwa penyebabnya mungkin semacam alat.
Namun dalam merilis penilaian terbaru, pejabat intelijen Amerika Serikat mengatakan, hasil penelitian ekstensif dan pengumpulan intelijen tidak mendapatkan bukti bahwa alat atau senjata semacam itu digunakan atau bahkan ada. [ka/jm]
Forum