Usaha Menlu Amerika Serikat Rex Tillerson untuk mengatasi sengketa antara Qatar dan empat negara tetangganya di Teluk Persia, Rabu (12/7), bergeser ke Arab Saudi di mana ia dijadwalkan bertemu para pejabat dari negara-negara yang menuduh Qatar mendukung terorisme.
Pembicaraann di Jeddah tersebut berlangsung satu hari setelah Tillerson mengumumkan, Amerika Serikat dan Qatar menandatangani memorandum kesepakatan yang mengharuskan Doha mengambil langkah-langkah untuk menghentikan pendanaan terorisme.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir menyatakan melalui sebuah pernyataan, mereka menghargai usaha AS untuk mengonter terorisme, namun kesepakatan yang ditandangani Amerika Serikat dan Qatar tidak memadai. Mereka juga mengatakan, mereka akan mengamati secara seksama keseriusan Qatar dalam memerangi usaha mendanai dan mendukung terorisme.
Awal Juni lalu, keempat negara tersebut memutus hubungan diplomatik dengan Qatar. Mereka juga memberlakukan blokade darat, laut dan udara terhadap Qatar, kelompok negara-negara Arab yang dipimpin Saudi itu menuduh Qatar mendukung terorisme dan mengajukan 13 tuntutan terhadap Doha. Qatar mengatakan bersedia bernegosiasi namun akan tetap mempertahankan kedaulatannya.
Amerika Serikat mengkhawatirkan, pertikaian itu bisa menggangu operasi-operasi militer dan kontra-terorisme Amerika Serikat, dan meningkatkan pengaruh Iran, di kawasan itu. Qatar menampung paling banyak fasilitas militer Amerika Serikat di Timur Tengah, termasuk pesawat-pesawat yang digunakan Amerika Serikat untuk melangsungkan serangan terhadap ISIS di Irak dan Suriah. [ab/uh]