Tautan-tautan Akses

AS Tawarkan Hadiah Hingga 5 Juta Dolar untuk Atasi "Kegiatan Terlarang" Korea Utara


Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price

Departemen Luar Negeri Amerika hari Rabu (2/11) menawarkan hadiah hingga lima juta dolar dan berupaya mendapatkan informasi untuk menyudahi piranti keuangan yang digunakan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ilegal yang mendukung proliferasi senjata, pencucian uang dan operasi dunia maya tertentu yang dilakukan Korea Utara.

Departemen Luar Negeri Amerika akhir pekan ini juga berencana memanggil individu-individu tertentu yang menghindari sanksi Amerika dan PBB dengan secara diam-diam mengirim BBM ke Korea Utara.

Upaya Amerika untuk memberantas kegiatan terlarang Korea Utara ini terjadi di tengah penembakan rudal Pyongyang yang belum pernah terjadi sebelumnya dan meningkatnya ancaman nuklir.

Militer Korea Utara Rabu pagi mengatakan pihaknya menembakkan tiga rudal ke arah wilayah Korea Selatan.

Para pejabat Amerika juga menyampaikan keprihatinan mendalam tentang proliferasi senjata Korea Utara. Juru bicara Keamanan Nasional John Kirby mengatakan Amerika memiliki informasi yang mengindikasikan Korea Utara telah secara diam-diam memasok sejumlah peluru artileri kepada Rusia untuk perangnya di Ukraina.

Di Pyongyang, Kementerian Luar Negeri Korea Utara Senin lalu (31/10) menuntut Amerika dan Korea Selatan untuk menghentikan latihan militer berskala besar, menyebutnya sebagai provokasi yang dapat memicu “tindakan lanjutan yang lebih kuat dari” Korea Utara.

“DPRK (Korea Utara) tahu betul bahwa latihan militer yang kami lakukan murni bersifat defensif,” balas juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Ned Price hari Selasa (1/11).

Ia mengacu pada Korea Utara. Ia juga mengingatkan biaya dan konsekuensi besar jika Korea Utara melanjutkan uji coba nuklir ketujuhnya.

Sebuah sumber diplomatik yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada VOA bahwa Korea Selatan, bersama dengan Amerika, memiliki “kemampuan penuh” untuk “menghapus” Korea Utara dari peta jika Pyongyang melancarkan serangan terhadap Seoul. Dia mengatakan Korea Selatan saat ini tidak memiliki rencana untuk meminta Amerika menyebarkan kembali senjata nuklir taktis yang ditarik Washington dari Seoul pada awal 1990-an.

Program “Rewards for Justice” yang dikelola oleh dinas keamanan diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika ini sejak tahun 1984 telah membayar lebih dari 250 juta dolar kepada lebih dari 125 orang yang memberikan informasi yang telah membantu mengatasi ancaman terhadap keamanan nasional AS. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG