Para pejabat Amerika mengatakan Amerika tetap teguh dalam komitmennya terhadap sekutu-sekutu di Asia setelah ada ancaman dari Korea Utara, dan mengemukakan diplomasi "harus didukung oleh konsekuensi militer yang kuat."
Dalam perundingan pertahanan dan diplomatik antara Amerika dan Jepang hari Kamis (17/8), Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis mengatakan bahwa Washington akan segera menembak jatuh rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara ke wilayah Amerika dan wilayah sekutu-sekutunya.
Menteri Pertahanan Mattis dan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dalam pertemuan "dua-plus-dua" dengan Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera dan Menteri Luar Negeri Taro Kono, menegaskan kembali komitmen Washington untuk melindungi Tokyo saat Pyongyang meningkatkan ancamannya.
“Bersama-sama, kita akan mencegah, dan kalau perlu, mengalahkan ancaman apapun. Setiap permulaan tindakan bermusuhan akan dihadapi dengan “respon yang efektif dan luar biasa.” Kedua negara akan menunjukkan kekuatan aliansi kami dengan melanjutkan kegiatan bilateral tersebut dan dengan meningkatkan kerja sama dengan Republik Korea, "kata Mattis.
Korea Utara telah berulang-ulang mengancam akan menjadikan Jepang, Korea Selatan dan Amerika sebagai sasaran. Di Jepang terdapat sekitar 54.000 personil militer Amerika, Sebagai menteri luar negeri Amerika , Tillerson mengatakan Washington akan melanjutkan usaha diplomatik "yang pertama dan terpenting," tetapi tindakan militer tetap menjadi pilihan, yang harus dilakukan dengan hati-hati.
"Jelas, usaha diplomatik apapun dalam situasi bagaimanapun, di mana kita menghadapi tingkat ancaman besar, harus didukung dengan tindakan militer yang kuat kalau Korea Utara melakukan tindakan yang keliru," kata Tillerson. [sp/ii]