Presiden Amerika Donald Trump hari Senin (7/1) mengatakan menurutnya Iran “sedang bermain api” setelah negara itu mengumumkan telah melewati batas cadangan uranium berkadar rendah. Limit tersebut merupakan bagian dari perjanjian internasional 2015 yang membatasi program nuklir Iran.
“Mereka tahu apa yang sedang mereka lakukan. Mereka tahu mereka sedang bermain-main dengan apa,” kata Trump kepada para wartawan di Gedung Putih.
Pernyataan Gedung Putih sebelumnya menegaskan kembali sikap Amerika yang tidak akan pernah membiarkan Iran membuat senjata nuklir.
Gedung Putih lebih jauh lagi menyatakan Iran harus berpegang pada standar tidak melakukan pengayaan uranium dan bahwa pemerintahan Trump akan melanjutkan kampanye tekanannya terhadap Iran “hingga para pemimpin negara itu mengubah tindakan mereka.”
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan kepada kantor berita semiresmi ISNA bahwa Iran telah “melampaui batas 300 kilogram” cadangan uranium yang kadarnya diperkaya hingga 3,67 persen.
Badan pengawas nuklir PBB, yang berperan memantau kepatuhan Iran terhadap perjanjian nuklir, hari Senin mengukuhkan bahwa Iran telah melampaui batas-batas yang ditetapkan dalam perjanjian 2015.
Zarif berpendapat bahwa tindakan itu tidak melanggar perjanjian, karena perjanjian itu memiliki ketentuan yang memungkinkan salah satu pihak untuk merespons pada waktu pihak lain meninggalkan kesepakatan tersebut.
Iran membuat perjanjian itu dengan enam negara berpengaruh, termasuk Amerika Serikat, dan Uni Eropa, dengan imbalan pencabutan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Teheran. Amerika Serikat mundur dari perjanjian itu tahun lalu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Senin (7/1) mengatakan tindakan Iran itu merupakan suatu langkah signifikan ke arah pembuatan senjata nuklir dan mendesak Eropa agar memberlakukan sanksi-sanksi otomatis terhadap Iran. [uh/ab]