Amerika telah meningkatkan upaya diplomasi untuk menenangkan kekerasan etnis yang meningkat di Sudan Selatan, sambil menyusun kembali penempatan pasukan di wilayah tersebut kalau mereka sekiranya masih dibutuhkan.
Utusan khusus Amerika untuk Sudan Selatan Donald Booth hari Senin (23/12) bertemu dengan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir dan melakukan apa yang menurutnya "diskusi terbuka dan jujur." Donald Booth mengatakan kepada wartawan melalui telepon bahwa Presiden Kiir bersedia memulai pembicaraan mengakhiri kekerasan, dengan mantan wakil presiden Riek Machar.
Presiden Kiir, dari etnis Dinka, mengatakan sebuah upaya kudeta militer telah memicu kekerasan, dan Wapres Machar, yang beretnis Nuer, dituduh bersalah atas kekerasan tersebut.
Machar telah bersembunyi sejak Presiden Kiir menuduhnya memimpin upaya kudeta 16 Desember. Sejak itu, terjadi bentrokan yang telah menewaskan ratusan orang dan 60 ribu orang terpaksa mengungsi.
Utusan khusus Amerika untuk Sudan Selatan Donald Booth hari Senin (23/12) bertemu dengan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir dan melakukan apa yang menurutnya "diskusi terbuka dan jujur." Donald Booth mengatakan kepada wartawan melalui telepon bahwa Presiden Kiir bersedia memulai pembicaraan mengakhiri kekerasan, dengan mantan wakil presiden Riek Machar.
Presiden Kiir, dari etnis Dinka, mengatakan sebuah upaya kudeta militer telah memicu kekerasan, dan Wapres Machar, yang beretnis Nuer, dituduh bersalah atas kekerasan tersebut.
Machar telah bersembunyi sejak Presiden Kiir menuduhnya memimpin upaya kudeta 16 Desember. Sejak itu, terjadi bentrokan yang telah menewaskan ratusan orang dan 60 ribu orang terpaksa mengungsi.