Amerika Serikat, Selasa (17/12), mengatakan, pihaknya menolak rancangan resolusi yang diusulkan China dan Rusia yang akan mengakhiri sanksi PBB terhadap ekspor utama Korea Utara.
AS menyebut langkah itu “prematur” pada saat Pyongyang mengancam akan melakukan “eskalasi provokasi” dan menolak bertemu dengan pejabat Amerika untuk membahas denuklirisasi.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Presiden Donald Trump “tetap berkomitmen untuk membuat kemajuan” sesuai janji yang diberikannya kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada pertemuan puncak mereka yang pertama di Singapura pada Juni 2018.
Rancangan resolusi yang beredar di kalangan anggota DK PBB pada Senin (16/12) malam, akan mengakhiri sanksi atas ekspor Korea Utara termasuk tekstil, makanan laut, dan patung, dan dimaksudkan untuk memperbaiki kehidupan penduduk sipil. Juga larangan bagi pekerja Korea Selatan bekerja di luar negeri akan dihapus.
China dan Rusia membuat proposal ini 16 hari sebelum tenggat yang diberikan Kim kepada Amerika untuk memberi proposal baru bagi pengaktifan kembali diplomasi nuklir. [jm/pp]