Penasihat keamanan nasional AS John Bolton, Selasa (7/8), menuduh Korea Utara tidak melakukan upaya denuklirisasi sebagaimana dijanjikan pemimpin Pyongyang Kim Jong Un pada KTT di Singapura dengan Presiden AS Donald Trump.
“Apa yang kita inginkan adalah lebih dari sekadar retorika,” kata Bolton dalam sebuah wawancara di Fox News. “Apa yang kita perlukan adalah langkah denuklirisasi oleh Korea Utara,” tandasnya.
Ia mengatakan, sejak KTT itu, Korea Utara belum mengambil langkah-langkah yang menurut Amerika perlu dilakukan untuk denuklirisasi.
Bolton mengatakan, AS tidak sedang mempertimbangkan pelonggaran sanksi-sanksi ekonomi terhadap Pyongyang.
Pejabat penting Gedung Putih itu mengatakan, Trump, dalam suratnya baru-baru ini ke Kim, mengusulkan untuk mengirim kembali Menlu ASMike Pompeo ke Pyongyang untuk pembicaraan lebih lanjut. Trump juga mengatakan, ia bersedia mengadakan pertemuan kedua dengan Kim.
Ini merupakan kali kedua dalam tiga hari, Bolton mengungkapkan kekecewaannya atas langkah lambat Pyongyang dalam menerapkan janji Kim yang tidak jelas kepada Trump untuk mendenuklririsasi Semenanjung Korea. Kecaman Bolton muncul sementara laporan-laporan berita di AS mengatakan, Korea Utara terus memproduksi misil dan plutonium.
Bolton mengatakan Trump memberi Kim cukup waktu untuk melakukan denuklirisasi, yakni awal tahun 2021 sewaktu Trump mengakhiri masa jabatan pertamanya sebagai presiden AS. [ab/uh]
