Amerika Serikat menuduh Rusia menembaki pos-pos militer di Ukraina timur dari seberang perbatasan.
Seorang juru bicara Departemen Pertahanan AS mengatakan Kamis (24/7) bahwa serangan Rusia itu “jelas memperuncing” pertempuran antara militer Ukraina dan separatis pro-Rusia yang telah memproklamirkan kemerdekaan di beberapa daerah Ukraina timur.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Marie Harf mengatakan Amerika juga mempunyai “bukti baru” dari apa yang disebutnya “sahabat-sahabat intelijen kami” bahwa Rusia berencana memberi peluncur roket yang lebih kuat dan lebih berat kepada kaum separatis.
Dia tidak mau mengungkapkan “sumber dan metode” intelijen itu.
Presiden AS Barack Obama telah menuduh Rusia memberi senjata berat dan pelatihan kepada pemberontak, yang dicurigai menembak jatuh pesawat penumpang Malaysia Airlines dengan misil pekan lalu, dan menewaskan 298 orang.
Obama pada Kamis berbicara dengan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte. Para pejabat Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin sependapat dalam pembicaraan malam hari itu bahwa lebih banyak sanksi perlu dikenakan terhadap Rusia, yang mereka katakan terus mempersenjatai separatis pro-Rusia.