Hubungan yang sudah tegang antara Amerika dan Turki tampaknya makin tegang setelah pejabat tinggi pemerintahan Trump menuduh Turki menyebarkan apa yang dikatakannya ideologi ekstrem Islamis di seluruh dunia.
Penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Donald Trump, Jenderal H.R. McMaster, hari Selasa (12/12) mengatakan Turki dan Qatar menjadi penyandang dana utama yang berkontribusi pada penyebaran ideologi ekstremis.
"Kita menyaksikan keterlibatan besar Turki dari mana-mana dari Afrika barat sampai Asia Tenggara," kata McMaster yang hadir pada sebuah acara di Washington, hari Selasa.
"Balkan sekarang merupakan daerah yang sangat memprihatinkan," tambahnya.
McMaster tidak sampai menuduh Turki mendanai kelompok teroris. Sebaliknya, ia menyampaikan kekhawatiran bahwa Turki mengikuti jejak Arab Saudi pada tahun 1970-an, dan yang paling baru Qatar, dengan mendanai kelompok-kelompok yang membantu menciptakan kondisi yang memungkinkan terorisme berkembang.
"Kita tidak banyak mencurahkan memperhatikan bagaimana ideologi ekstremis dikembangkan melalui madrasah dan masjid dan yang disebut badan amal, secara lebih luas," katanya.
Kementerian Luar Negeri Turki mengecam kementar McMaster hari Rabu (13/12), menyebut mereka "menakjubkan, tidak berdasar dan tidak bisa diterima."
"Kita mengharapkan Amerika yang terus kita akui anggap sebagai sahabat dan sekutu menunjukkan sikap yang sama kepada negara kita,menghentikan semua bentuk kerja sama dengan kelompok teroris seperti YPG dan memberikan dukungan yang lebih konkret dan efektif pada tekad kita melawan terorisme dan radikalisme," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. [my/jm]