Amerika Serikat dan Pakistan memasuki tahun baru dengan sebuah pertikaian. Ketegangan antara kedua negara meningkat menyusul tuduhan Washington bahwa Islamabad menyediakan tempat perlindungan bagi teroris.
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat HR McMaster mengatakan, “Yang seringkali membuat kami frustasi adalah kita melihat pemerintah Pakistan bertindak tidak sesuai dengan keinginan rakyatnya sendiri. Mereka memburu kelompok-kelompok ini secara selektif, menyediakan tempat perlindungan, dan mendukung basis-basis kepemimpinan Taliban dan jaringan Haqqani yang beroperasi di luar Pakistan sementara kelompok-kelompok itu terus menerus menciptakan kekacauan di beberapa wilayah di Pakistan dan Afghanistan.”
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Kamis (4/1), mengukuhkan penundaan bantuan keamanan untuk Pakistan, namun tidak merinci berapa besarnya.
“Sebelum pemerintah Pakistan mengambil tindakan tegas terhadap Taliban Afghanistan dan jaringan Haqqani, kelompok-kelompok yang kami anggap mengganggu kestabilan wilayah dan menarget personil AS, Amerika Serikat akan menunda bantuan keamanan untuk Pakistan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert.
Keputusan itu mencerminkan kefrustasian pemerintahan Trump yang berlanjut terhadap Pakistan.
“Ini bukan sesuatu yang mengejutkan bagi Pakistan karena presiden, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, Menteri Pertahanan Jim Mattis pernah membicarakannya dengan para pejabat Pakistan dan memperingatkan mereka mengenai keprihatinan Amerika. Pakistan belum berbuat cukup untuk menahan dan mengatasi kelompok-kelompok militan dan teroris. Yang saya maksud dengan mengatasi di sini adalah, memberantas kelompok-kelompok yang beroperasi dari dalam Pakistan. Kita telah melangsungkan serangkaian pembicaraan dengan Pakistan mengenai hal itu dan mengatakan kepada Pakistan bahwa mereka perlu mengambil tindakan tegas,” jelas Heather Nauert.
Dubes Pakistan untuk Amerika Serikat, Aizaz Ahmad Chaudhry, Kamis (4/1), memperingatkan bahaya menunda bantuan keamanan dengan mengatakan bahwa Islamabad telah berkontribusi besar terhadap usaha-usaha kontraterorisme pimpinan Amerika Serikat dan menstabilkan negara tetangganya, Afghanistan.
"Kita seharusnya tidak mengambil jalan yang bertentangan. Inilah hal yang kami ingin tegaskan karena, menurut saya, jika kita bergerak ke arah itu, kedua negara akan terpecah dan saya kira itu bukan keinginan kita.”
Amerika Serikat sebelumnya telah menunda bantuan terpisah untuk Pakistan sebesar 255 juta dolar untuk membeli peralatan militer AS. Pengumuman hari Kamis itu menyangkut penundaan bantuan keamanan lain di luar itu. [ab/lt]