Seorang pejabat tinggi pemerintah Amerika mengatakan Presiden Barack Obama telah memerintahkan Departemen kehakiman menyerahkan dokumen hukum rahasia yang membenarkan serangan pesawat tak-berawak terhadap warga Amerika di luar negeri yang dicurigai terlibat dalam terorisme.
Pejabat itu mengatakan dokumen tersebut akan diserahkan kepada dua komisi intelijen Kongres.
Sebelas orang Senator Amerika sebelumnya menuntut untuk melihat pendapat hukum itu setelah memo Departemen Kehakiman yang bocor hari Selasa (5/2) memperluas alasan menyerang tersangka teroris.
Pemerintah sebelumnya membenarkan serangan demikian kalau serangan teroris diyakini bakal terjadi. Tetapi, memo yang dibocorkan itu mengatakan seorang warga Amerika mungkin juga dapat dijadikan sasaran pembunuhan kalau tersangkut dalam rencana teror yang sedang berjalan, dan kalau para pejabat menentukan bahwa menangkap tersangka tidak memungkinkan.
Sebagian anggota Kongres Amerika, para pakar hukum dan kaum pembela kebebasan sipil mengecam kebijakan itu sebagai menjatuhkan hukuman mati terhadap warga Amerika tanpa peradilan yang adil.
Pemerintahan Obama telah membela kebijakan itu sejak dua serangan terpisah oleh pesawat tak-berawak menewaskan tiga orang warga Amerika di Yaman tahun 2011.
Para Senator diperkirakan akan menanyai John Brennan, pilihan Presiden Obama untuk memimpin CIA, mengenai kebijakan pesawat tak berawak dalam sidang pengukuhan hari ini.
Brennan saat ini penasehat kontra-terorisme Obama dan pendukung kuat kebijakan anti-teror pemerintah. Ia mengatakan cara pasukan Amerika menggunakan pesawat tak berawak di luar negeri adalah legal, ethis dan sangat ampuh. Presiden Obama telah mengatakan prestasi kontra-terosime Brennan telah mempersulit al-Qaida merencanakan serangan terhadap Amerika Serikat.
Pejabat itu mengatakan dokumen tersebut akan diserahkan kepada dua komisi intelijen Kongres.
Sebelas orang Senator Amerika sebelumnya menuntut untuk melihat pendapat hukum itu setelah memo Departemen Kehakiman yang bocor hari Selasa (5/2) memperluas alasan menyerang tersangka teroris.
Pemerintah sebelumnya membenarkan serangan demikian kalau serangan teroris diyakini bakal terjadi. Tetapi, memo yang dibocorkan itu mengatakan seorang warga Amerika mungkin juga dapat dijadikan sasaran pembunuhan kalau tersangkut dalam rencana teror yang sedang berjalan, dan kalau para pejabat menentukan bahwa menangkap tersangka tidak memungkinkan.
Sebagian anggota Kongres Amerika, para pakar hukum dan kaum pembela kebebasan sipil mengecam kebijakan itu sebagai menjatuhkan hukuman mati terhadap warga Amerika tanpa peradilan yang adil.
Pemerintahan Obama telah membela kebijakan itu sejak dua serangan terpisah oleh pesawat tak-berawak menewaskan tiga orang warga Amerika di Yaman tahun 2011.
Para Senator diperkirakan akan menanyai John Brennan, pilihan Presiden Obama untuk memimpin CIA, mengenai kebijakan pesawat tak berawak dalam sidang pengukuhan hari ini.
Brennan saat ini penasehat kontra-terorisme Obama dan pendukung kuat kebijakan anti-teror pemerintah. Ia mengatakan cara pasukan Amerika menggunakan pesawat tak berawak di luar negeri adalah legal, ethis dan sangat ampuh. Presiden Obama telah mengatakan prestasi kontra-terosime Brennan telah mempersulit al-Qaida merencanakan serangan terhadap Amerika Serikat.