Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta kini dalam lawatan ke Santiago, Chili, memuji kesepakatan memindahkan marinir Amerika ke lokasi-lokasi lain di kawasan Asia-Pasifik.
Kesepakatan tercapai setelah protes selama bertahun-tahun oleh warga Okinawa Jepang yang mengeluh karena terjadinya kejahatan, suara berisik dan beberapa insiden perilaku buruk oleh tentara Amerika yang ditempatkan di pulau itu.
Amerika dan Jepang mengeluarkan sebuah pernyataan bersama mengumumkan kesepakatan tersebut setelah negosiasi selama beberapa tahun, macet oleh kontroversi politik kedua negara. Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta menyebutnya sebagai sebuah kesepakatan penting.
Juru bicara Pentagon, George Little, mengatakan kesepakatan itu sejalan dengan strategi pertahanan baru pemerintah Amerika, yang menghimbau pergeseran fokus ke kawasan Asia Pasifik, bersamaan dengan Timur Tengah. “Kesepakatan ini menunjukkan komitmen kami pada Jepang. Ini menunjukkan komitmen kami pada Asia Pasifik dan ini mencerminkan tekanan kami pada Asia Pasifik," ujar Little.
George Little menambahkan jadwal pemindahan para marinir keluar dari Okinawa masih belum ditetapkan. “Kelak kami akan menarik mundur sekitar sembilan ribu orang dari Okinawa dan menempatkan sekitar lima ribu atau lebih ke Guam," tambah Little. "Ini benar-benar konsisten dengan apa yang telah kita bicarakan selama beberapa waktu dengan Jepang selaku sekutu kita."
Selain ke Guam, tentara juga akan dipindahkan ke Hawaii dan beberapa lokasi lainya di Pasifik, di luar Jepang. Sekitar 10.000 marinir masih akan tetap berada di Okinawa. Kesepakatan untuk menutup Pangkalan Udara Futenma yang menjadi target berbagai aksi protes oleh penduduk Jepang, belum lagi tercapai.
Amerika menempatkan sekitar 50 ribu tentara di Jepang berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani oleh kedua negara tahun 1960, 15 tahun setelah Amerika mengalahkan Jepang dalam Perang Dunia Kedua.
Demonstrasi menentang kehadiran tentara Amerika di Okinawa dimulai sejak kasus pemerkosaan seorang murid sekolah Jepang oleh beberapa tentara Amerika tahun 1995.
Kesepakatan tercapai setelah protes selama bertahun-tahun oleh warga Okinawa Jepang yang mengeluh karena terjadinya kejahatan, suara berisik dan beberapa insiden perilaku buruk oleh tentara Amerika yang ditempatkan di pulau itu.
Amerika dan Jepang mengeluarkan sebuah pernyataan bersama mengumumkan kesepakatan tersebut setelah negosiasi selama beberapa tahun, macet oleh kontroversi politik kedua negara. Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta menyebutnya sebagai sebuah kesepakatan penting.
Juru bicara Pentagon, George Little, mengatakan kesepakatan itu sejalan dengan strategi pertahanan baru pemerintah Amerika, yang menghimbau pergeseran fokus ke kawasan Asia Pasifik, bersamaan dengan Timur Tengah. “Kesepakatan ini menunjukkan komitmen kami pada Jepang. Ini menunjukkan komitmen kami pada Asia Pasifik dan ini mencerminkan tekanan kami pada Asia Pasifik," ujar Little.
George Little menambahkan jadwal pemindahan para marinir keluar dari Okinawa masih belum ditetapkan. “Kelak kami akan menarik mundur sekitar sembilan ribu orang dari Okinawa dan menempatkan sekitar lima ribu atau lebih ke Guam," tambah Little. "Ini benar-benar konsisten dengan apa yang telah kita bicarakan selama beberapa waktu dengan Jepang selaku sekutu kita."
Selain ke Guam, tentara juga akan dipindahkan ke Hawaii dan beberapa lokasi lainya di Pasifik, di luar Jepang. Sekitar 10.000 marinir masih akan tetap berada di Okinawa. Kesepakatan untuk menutup Pangkalan Udara Futenma yang menjadi target berbagai aksi protes oleh penduduk Jepang, belum lagi tercapai.
Amerika menempatkan sekitar 50 ribu tentara di Jepang berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani oleh kedua negara tahun 1960, 15 tahun setelah Amerika mengalahkan Jepang dalam Perang Dunia Kedua.
Demonstrasi menentang kehadiran tentara Amerika di Okinawa dimulai sejak kasus pemerkosaan seorang murid sekolah Jepang oleh beberapa tentara Amerika tahun 1995.