Dibayangi ketegangan sengketa wilayah yang kian meruncing, para pejabat tinggi pemerintah dan pakar keamanan bertemu di ibukota Filipina, Manila hari Rabu, untuk mengikuti pembukaan konferensi maritim tahunan ASEAN.
Meskipun topik utamanya adalah soal perlindungan sumber daya air dan keamanan rute perdagangan kawasan, pertemuan tahunan itu berlangsung pada saat yang peka karena anggota-anggota ASEAN terlibat sengketa dengan Tiongkok tentang beberapa wilayah di Laut Cina Selatan.
Wakil Presiden Filipina Jejomar Binay – yang negaranya mengklaim sebagai pemilik sebagian kawasan yang berpotensi kaya minyak itu – memberitahu para wartawan bahwa ia optimis sengketa tersebut dapat diselesaikan lewat diplomasi.
Bakal presiden Tiongkok berikutnya – Xi Jinping – mengatakan Tiongkok berkomitmen untuk menyelesaikan sengketa tersebut secara damai. Tetapi Tiongkok menolak perundingan-perundingan multilateral, dan berkeras bahwa sengketa itu dapat diselesaikan antara masing-masing negara yang mengklaim wilayah itu.
Meskipun topik utamanya adalah soal perlindungan sumber daya air dan keamanan rute perdagangan kawasan, pertemuan tahunan itu berlangsung pada saat yang peka karena anggota-anggota ASEAN terlibat sengketa dengan Tiongkok tentang beberapa wilayah di Laut Cina Selatan.
Wakil Presiden Filipina Jejomar Binay – yang negaranya mengklaim sebagai pemilik sebagian kawasan yang berpotensi kaya minyak itu – memberitahu para wartawan bahwa ia optimis sengketa tersebut dapat diselesaikan lewat diplomasi.
Bakal presiden Tiongkok berikutnya – Xi Jinping – mengatakan Tiongkok berkomitmen untuk menyelesaikan sengketa tersebut secara damai. Tetapi Tiongkok menolak perundingan-perundingan multilateral, dan berkeras bahwa sengketa itu dapat diselesaikan antara masing-masing negara yang mengklaim wilayah itu.