Departemen Kehakiman Amerika hari Senin (6/6) mengumumkan penangkapan seorang kontraktor pemerintah yang dituduh telah mengirim dokumen rahasia ke sebuah media berita online.
Pengumuman tersebut disampaikan pada hari yang sama ketika sebuah laporan oleh The Intercept mengatakan bahwa dokumen rahasia yang diperolehnya menunjukkan intelijen militer Rusia berusaha meretas sistem pendaftaran pemilih Amerika sebelum pemilu tahun lalu.
Sebuah surat pernyataan yang diajukan oleh agen khusus FBI mengatakan bahwa wanita yang ditangkap itu, Reality Leigh Winner, mengaku telah mencetak laporan rahasia intelijen dan mengirimkannya ke sebuah media berita.
Surat pernyataan itu juga mengatakan sebuah badan komunitas intelijen Amerika menyimpulkan dalam investigasinya bahwa enam orang telah mencetak dokumen tersebut, termasuk Winner, dan bahwa ia memiliki kontak email dengan media berita yang tidak disebutkan namanya itu.
Tanggal yang tercantum dalam dokumen yang disebutkan dalam surat pernyataan tersebut sama dengan yang dikutip oleh The Intercept.
Pemerintah tidak mengatakan dari badan mana Winner dituduh mengambil dokumen rahasia tersebut, tapi hanya dikatakan bahwa ia ditugaskan untuk bekerja di fasilitas pemerintah Amerika di negara bagian Georgia.
Dalam laporannya, The Intercept mengatakan dokumen rahasia Badan Keamanan Nasional yang diperolehnya mengatakan bahwa peretas Rusia menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan akses ke komputer yang digunakan oleh para petugas pemilu setempat.
Laporan tersebut mengatakan bahwa penilaian Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika adalah bahwa jenis sistem yang menjadi target oleh Rusia “tidak terkait dengan sistem penghitungan suara.”
Putin membantah pemerintah Rusia ikut campur dalam pemilihan di Amerika, tetapi mengatakan bahwa “patriot-patriot” Rusia yang tidak memiliki hubungan dengan pemerintah kemungkinan telah terlibat dalam peretasan. [lt]