Sebuah perusahaan farmasi besar Eropa mencapai kesepakatan, Sabtu (13/6), dengan sebuah aliansi negara-negara Eropa untuk menyuplai vaksin eksperimen Covid-19 sebanyak hampir 400 juta dosis ke negara-negara anggota aliansi itu.
AstraZeneca membuat perjanjian dengan Vaccines Alliance, yang dibentuk oleh Prancis, Jerman, Italia dan Belanda untuk mempercepat produksi sebuah vaksin. Vaksin itu sedang diuji coba oleh Universitas Oxford dan mungkin akan tersedia mulai akhir tahun.
Perjanjian, Sabtu (13/6), itu bertujuan agar negara-negara Eropa lain yang ingin berpartisipasi dalam inisiatif itu bisa mendapatkan vaksi tersebut.
AstraZeneca sebelumnya menyepakati perjanjian serupa dengan Inggris, Institut Serum India, AS, koalisi bagi Inovasi Kesiapan Epidemi, dan Gavi, Vaksin Aliansi.
Para pejabat memperingatkan bahwa warga lansia di kamp-kamp pengungsi besar di kawasan Darfur, Sudan banyak yang jatuh sakit dan terancam keselamatannya. Para pejabat medis dan pekerja kemanusiaan meyakini virus corona menyebar dengan cepat dan tak terlacak di kalangan orang-orang yang paling termarjinalisasi.
Hanya ada sedikit fasilitas medis dekat kamp-kamp di kawasan Sudan barat yang dilanda konflik, di mana sekitar 1,6 juta orang lari menyelamatkan diri selama konflik bertahun-tahun.
India melaporkan lonjakan baru terbanyak kasus Covid-19 dalam periode 24 jam pada Sabtu (13/6). Infeksi baru sebanyak 11.458 itu melebihi rekor sebelumnya sebanyak 10.956 kasus yang dilaporkan pada Jumat (12/6). [vm/ft]