Auckland menjadi kota besar pertama yang menyambut kedatangan tahun 2025. Ribuan orang bersama-sama menghitung mundur waktu menuju tahun baru. Mereka bersorak sorai menyambut kembang api warna-warni yang diluncurkan dari Sky Tower, bangunan tertinggi di Selandia Baru, dan pertunjukan cahaya spektakuler di pusat kota.
Ribuan orang juga memadati pusat kota atau mendaki puncak gunung berapi di kota itu untuk mendapatkan posisi terbaik dalam menyaksikan kembang api, dan pertunjukan cahaya yang mengakui suku-suku pribumi Auckland. Ini berlangsung menyusul masa satu tahun yang diwarnai protes terkait hak-hak suku Māori di negara berpenduduk 5 juta orang itu.
Negara-negara di kawasan Pasifik Selatan menjadi yang pertama memasuki Tahun Baru. Tengah malam di Selandia Baru dimulai 18 jam sebelum acara ball drop di Times Square di New York. Kota-kota lain di seluruh dunia juga bersiap dengan perayaan yang menyoroti budaya dan tradisi lokal, setelah satu tahun yang dipenuhi dengan instabilitas politik dan konflik.
Di Australia, lebih dari satu juta orang kini diperkirakan di Pelabuhan Sydney untuk mengikuti tradisi pesta kembang api. Bintang pop Inggris Robbie Williams dijadwalkan memimpin acara menyanyi bersama, sementara berbagai upacara masyarakat adat dan pertunjukan digelar untuk mengenang para penduduk asli negara itu.
Perayaan di Asia
Hitung mundur ke tahun baru secara bersama-sama dan pesta kembang api juga mewarnai pergantian tahun di Taiwan, yang dipusatkan di gedung 101 Tower di Taipei, dan di kawasan Victoria Harbour, Hong Kong. Begitu pula di Beijing, di mana pertunjukan seni dan budaya tahunan digelar di sebuah panggung raksasa.
Sementara itu, tepat tengah malam di kuil Tokudai-Ji, Tokyo, orang-orang mendentangkan lonceng besar. Ini merupakan tradisi bagi umat Buddha, yang meyakini bahwa manusia lahir dengan 108 keinginan duniawi dan keinginan itu disingkirkan ketika lonceng didentangkan 108 kali.
Banyak wilayah di Jepang ditutup menjelang hari libur terbesar di negara itu, sewaktu kuil dan rumah-rumah menjalani pembersihan menyeluruh, termasuk menebah tikar penutup lantai tradisional yang disebut tatami dengan tongkat besar.
Tahun Ular yang akan datang dalam zodiak Asia digambarkan sebagai salah satu kelahiran kembali – mengacu pada pergantian kulit reptilia tersebut.
Toko-toko di Jepang, yang memulai siklus zodiak itu mulai 1 Januari, telah menjual patung-patung mungil ular yang sedang tersenyum atau berbagai produk lainnya yang bertema ular. Tempat-tempat lain di Asia akan mulai menyambut Tahun Ular belakangan, dengan Tahun Baru Imlek.
Di Korea Selatan, perayaan dikurangi kemeriahannya atau dibatalkan karena negara itu sedang menjalani masa berkabung nasional setelah kecelakaan pesawat Jeju Air di Muan pada hari Minggu (29/12) yang menewaskan 179 orang.
Perayaan Tahun Baru di Jakarta akan menampilkan pertunjukan kembang api yang memesona, termasuk pertunjukan drone yang menampilkan 800 pesawat nirawak, disusul dengan hitung mundur waktu menuju tengah malam di Bundaran Hotel Indonesia yang ikonik.
Perayaan Tahun Baru kemungkinan besar akan senyap di Israel karena masih terus berlangsungnya perang melawan Hamas di Gaza yang sudah memasuki bulan ke-15 dan sejumlah sandera yang masih ditawan.
Di antara kemeriahan seperti itu, sejumlah warga di berbagai negara, terutama yang tengah dilanda krisis atau konflik mengungkapkan harapan yang lebih baik untuk tahun 2025.
Timur Tengah
Di Israel, di mana selama dua tahun terakhir ini warga menyaksikan perang dengan Hamas dan Hizbullah, warga menyatakan harapan akan dunia yang lebih damai pada tahun 2025. Sharon Mizrahi, warga Israel Utara, berharap orang-orang Israel yang disandera Hamas segera kembali dan pemerintah negaranya berganti. Deborah Jacobi, warga Yerusalem mengatakan,
“Harapan saya untuk 2025 adalah kita akan benar-benar memiliki perdamaian.”
Sementara itu warga Suriah dengan bebas menyatakan harapan mereka tanpa takut disensor setelah tergulingnya Presiden Bashar Assad dan berakhirnya 50 tahun kekuasaan keluarga Assad. Warga merasa optimistis mengenai masa depan negara mereka. Abdulrahman Al-Habib di Damaskus mengatakan,
“Kami berharap pada Tahun Baru keadaan kami lebih baik, perdamaian dan keamanan akan bertahan.”
Di jalan-jalan di Beirut, Lebanon, warga dengan hati-hati menyatakan harapan mereka untuk tahun yang baru. Ini mencerminkan betapa mereka masih terguncang oleh perang dan krisis yang terus berlangsung.
Pesta di Eropa
Pesta Tahun Baru tradisional di Roma memiliki daya tarik tambahan: dimulainya Tahun Suci Paus Fransiskus. Ini adalah perayaan setiap seperempat abad yang diperkirakan akan menarik sekitar 32 juta peziarah ke kota itu pada tahun 2025.
Paus Fransiskus pada hari Selasa (31/12) dijadwalkan memimpin doa malam di Basilika Santo Petrus, disusul dengan Misa pada hari Rabu (1/1), saat ia diperkirakan akan kembali menyerukan perdamaian di tengah-tengah perang yang berkecamuk di Ukraina dan Timur Tengah.
Tahun Baru adalah hari libur utama Rusia. Tetapi tahun ini, pesta kembang api lagi-lagi tidak diselenggarakan di Moskow.
Aisa, seorang warga Moskow, mengatakan,"Pertama-tama saya mendoakan kebahagiaan bagi semua yang hidup di Bumi dan Anda tahu, cahaya jiwa, kebaikan jiwa, keharmonisan.”
Beberapa jam sebelum Jerman memasuki tahun baru, Kanselir Olaf Scholz meminta 84 juta warga negara itu agar tetap bersatu meskipun banyak krisis global dan perang, ekonomi negara yang terpuruk dan serangan berdarah di sebuah pasar Natal yang mengguncang negara itu.
“Kita adalah negara yang bersatu. Dan kita dapat memperoleh kekuatan dari hal ini –terutama dalam masa-masa sulit seperti ini,” kata Scholz dalam pidato yang direkam sebelumnya.
Sementara itu, Paris akan menutup tahun 2024 dengan tradisi hitung mundur waktu dan pesta kembang api yang meriah di Champs-Elysées yang terkenal.
Pesta Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas yang diselenggarakan di ibu kota Prancis mulai Juli hingga September telah mengubah kota itu menjadi tempat kegembiraan, persaudaraan dan pencapaian olahraga yang menakjubkan, serta menandai tonggak besar lainnya dalam pemulihan kota itu dari serangan mematikan pada tahun 2015 yang dilakukan kelompok ekstremis al-Qaida dan ISIS.
London dijadwalkan memasuki Tahun Baru dengan pertunjukan kembang api di pinggiran Sungai Thames dan pawai bersama 10 ribu orang melewati pusat kota pada hari Rabu. Kembang api akan ditampilkan dengan latar belakang London Eye, bianglala raksasa di seberang Big Ben dan Gedung Parlemen.
Dengan badai yang menimbulkan cuaca buruk ke beberapa daerah di Inggris Raya, kemeriahan di Edinburgh, Skotlandia —termasuk pesta di Hogmanay Street, konser di taman dan pesta kembang api di kastil- dibatalkan.
Kemeriahan di Benua Amerika
Pantai Copacabana di Rio de Janeiro akan menyelenggarakan pesta utama Malam Tahun Baru Brasil. Sepuluh feri di lepas pantai mengadakan pertunjukan kembang api selama 12 menit berturutan. Ribuan turis di enam kapal pesiar akan menyaksikan pertunjukan itu dari dekat.
Balai Kota Rio dijaga ketat terkait rencananya menampilkan pesta cahaya dan suara. Lebih dari 2 juta orang diperkirakan hadir di Copacabana, berharap dapat menghadiri konser para superstar Brasil seperti penyanyi pop Anitta dan peraih penghargaan Grammy, Caetano Veloso.
Di Kota New York, organisasi yang mengelola acara di Times Square telah menguji coba ball drop-nya yang terkenal, dan memeriksa angka-angka 2025, lampu dan ribuan kristal, sebagai bagian dari tradisi yang bermula pada tahun 1907. Perayaan tahun ini akan mencakup pertunjukan musik oleh TLC, Jonas Brothers, Rita Ora, dan Sophie Ellis-Bextor.
Pesta tersebut, yang mencakup banyak blok di sekitar pusat teater dan pariwisata utama kota itu, diperkirakan menarik massa dalam jumlah besar meskipun hujan dan cuaca dingin.
Perayaan akan bergema di seluruh dunia sementara Tahun Baru tiba di zona-zona waktu yang berbeda, dengan kawasan Samoa Amerika termasuk di antara yang terakhir menyambut tahun 2025, 24 jam setelah Selandia Baru. [uh/ab/em]
Forum