Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi telah menyelesaikan lawatan pertamanya ke luar negeri dalam 24 tahun. Kunjungannya ke Thailand menggarisbawahi kebebasan barunya untuk melanglang buana dan kembali ke Burma.
Para pembantu Suu Kyi dari Partai oposisi menyambutnya di bandara Yangon hari Minggu setelah kunjungan enam harinya ke negara tetangga Thailand.
Suu Kyi yang menghabiskan 15 tahun dari dua dekade terakhir dalam tahanan rumah, sebelumnya pernah menolak untuk meninggalkan negara itu karena khawatir ia tidak akan diijinkan kembali.
Lawatan Suu Kyi dipandang sebagai bukti kepercayaannya pada pemerintah sipil baru Burma yang reformasi politiknya sangat kontras dengan bekas junta militer.
Suu Kyi menurut rencana akan melawat ke lima negara Eropa pertengahan bulan Juni mendatang.
Para pembantu Suu Kyi dari Partai oposisi menyambutnya di bandara Yangon hari Minggu setelah kunjungan enam harinya ke negara tetangga Thailand.
Suu Kyi yang menghabiskan 15 tahun dari dua dekade terakhir dalam tahanan rumah, sebelumnya pernah menolak untuk meninggalkan negara itu karena khawatir ia tidak akan diijinkan kembali.
Lawatan Suu Kyi dipandang sebagai bukti kepercayaannya pada pemerintah sipil baru Burma yang reformasi politiknya sangat kontras dengan bekas junta militer.
Suu Kyi menurut rencana akan melawat ke lima negara Eropa pertengahan bulan Juni mendatang.