Tautan-tautan Akses

Australia akan Bangun Taman Laut Seluas Kalimantan di Samudra Hindia


Koloni batu karang tampak di Great Barrier Reef di lepas pantai Cairns Australia, 25 Oktober 2019. (Foto: Lucas Jackson/Reuters)
Koloni batu karang tampak di Great Barrier Reef di lepas pantai Cairns Australia, 25 Oktober 2019. (Foto: Lucas Jackson/Reuters)

Pemerintah Australia mengatakan bahwa mereka akan membangun dua taman laut baru yang signifikan secara global, dan kedua taman tersebut akan mengambil tempat di Samudra Hindia.

Australia berencana untuk menambahkan sebuah wilayah yang berukuran lebih besar dari negara Perancis atau negara bagian Texas di tengah Samudra Hindia atau kurang lebih seluas wilayah Pulau Kalimantan, sebagai bagian dari jaringan taman laut milik pemerintah.

Sebuah taman suaka akan didirikan di sekitar Kepulauan Natal, yang jaraknya kurang lebih 1.500 kilometer di sebelah barat daratan Australia. Di pulau tersebut berdiri sebuah pusat imigrasi lepas pantai Australia bagi para pencari suaka, pulau itu juga terkenal sebagai lokasi migrasi tahunan jutaan kepiting merah yang spektakuler.

Wilayah tersebut merupakan satu-satunya daerah yang dikenal sebagai tempat bertelur ikan tuna bersirip biru yang terancam punah.

Karang mengelilingi dua pulau kecil di Great Barrier Reef di lepas pantai Queensland dekat Kota Rockhampton, Australia, 15 November 2018. (Foto: David Gray/Reuters)
Karang mengelilingi dua pulau kecil di Great Barrier Reef di lepas pantai Queensland dekat Kota Rockhampton, Australia, 15 November 2018. (Foto: David Gray/Reuters)

Sementara cagar alam lainnya akan mencakup kepulauan Cocos Keeling. Kepulauan karang tersebut merupakan satu lagi wilayah bagian luar Australia yang berpenduduk kurang lebih 600 orang.

Kepulauan tersebut berada separuh jalan antara Kota Perth di Australia dan negara kepulauan Sri Lanka di Asia Selatan.

Rencana Australia Memperluas Jaringan Taman Laut di Samudera Hindia
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:58 0:00

Pulau Natal dan Kepulauan Cocos Keeling dianggap oleh para ahli sebagai daerah pusat bagi keaneka-ragaman hayati di Samudera Hindia, yang berada di bawah tekanan industry perikanan dan dibebani oleh perubahan iklim dan polusi.

Taman laut yang diusulkan tersebut akan mencakup wilayah gabungan dengan luas lautan yang mencapai 740 ribu kilometer persegi. Rencana tersebut didukung oleh banyak kelompok pecinta lingkungan.

Christabel Mitchell adalah direktur nasional aliansi “Save Our Marine Life”, kepada Australian Broadcasting Corporation ia mengatakan bahwa kelompoknya menyambut baik rencana tersebut. Menurutnya ini merupakan sebuah kesempatan yang sangat menyenangkan dan komitmen oleh pemerintahan (Scott) Morrison ini memiliki arti global yang sangat signifikan.

Dua ikan badut berenang di Great Barrier Reed di lepas pantai Cairns, Australia, 26 Oktober 2019. (Foto: Lucas Jackson/Reuters)
Dua ikan badut berenang di Great Barrier Reed di lepas pantai Cairns, Australia, 26 Oktober 2019. (Foto: Lucas Jackson/Reuters)

Mitchell mengatakan bahwa ini merupakan taman laut besar dunia berikutnya dan yang akan datang. Ini dapat mencakup daerah dua kali lebih besar daripada taman laut ‘Great Barrier Reef’ dan dapat menjadi sebuah langkah besar ke depan untuk melindungi kekayaan laut nasional.

Otoritas Australia kini membuka jalur pembicaraan dengan masyarakat di kepulauan tersebut serta sektor perikanan komersial. Australia hinga kini telah mendirikan 60 taman laut di sekitar negara tersebut. Para pejabat yang bertanggung jawab mengatakan bahwa mereka membantu melestarikan habitat dan berbagai spesies yang bergantung taman-taman laut itu. [aa/lt]

XS
SM
MD
LG