Pemerintah Australia mencabut kewarganegaraan seorang laki-laki yang diyakini adalah perekrut teratas untuk ISIS, ujar Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton hari Sabtu (29/12).
Dalam pernyataan melalui email kepada kantor berita Reuters, Dutton mengatakan, kewarganegaraan Neil Prakash, kelahiran Melbourne, telah dicabut.
Prakash berada di Turki menunggu sidang pengadilan untuk kegiatan terkait terorisme sejak ditangkap di sana pada Oktober 2016 setelah meninggalkan wilayah yang dikuasai ISIS. Ia dicari di Australia atas kegiatan terkait terorisme termasuk dugaan berkomplot untuk memenggal seorang perwira polisi Melbourne pada Hari Anzac.
Prakash, yang ibunya orang Kamboja dan ayahnya orang India Fiji, memiliki kewarganegaraan Australia dan Fiji dari ayahnya.
Berdasar undang-undang kewarganegaraan Australia, warga negara ganda bisa kehilangan kewarganegaraan Australia jika mereka bertindak bertentangan dengan kesetiaan mereka kepada Australia dengan memilih untuk terlibat terorisme.
Prakash adalah orang ke-12 yang kewarganegaraannya dicabut.
Dalam pernyataannya, Kementerian Dalam Negeri mengatakan ISIS dinyatakan sebagai organisasi teroris pada Mei 2016 untuk tujuan ini. (ka)