Tim kontra terorisme berhasil mencegah 230 tersangka jihadi meninggalkan bandar-bandar udara Australia menuju Timur Tengah bulan ini, demikian dikatakan para pejabat hari Rabu.
Sejak unit-unit kontra terorisme ditempatkan di bandar-bandar udara Australia bulan Agustus tahun lalu, 86 ribu wisatawan telah ditanyai dan 230 orang dihalangi tidak boleh terbang, karena dicurigai akan berangkat ke Irak dan Suriah untuk berperang bersama kelompok-kelompok seperti ISIS, begitu disampaikan PM Tony Abbott kepada parlemen.
Para pakar berbeda pendapat tentang mengapa ISIS telah begitu efektif melakukan perekrutan di Australia, yang secara umum dianggap sukses sebagai negara multi bangsa. Ekonomi negara itu terus maju selama 24 tahun berturut-turut.
Organisasi “International Center for the Study of Radicalization and Political Violence” yang berbasis di London, melaporkan, antara 100 hingga 250 warga Australia telah bergabung dengan kelompok militan Sunni di Irak dan Suriah, sementara diperkirakan sekitar 100 pejuang datang dari AS.
Abbott menegaskan bahwa pemerintahannya mengeluarkan lebih banyak dana untuk memperkuat keamanan perbatasan dan melawan ekstremisme.