Australia akan mengurangi penerbangan masuk dari India sebesar 30 persen di tengah lonjakan kasus virus corona di negara terpadat kedua di dunia itu.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan kepada wartawan di Canberra, Kamis (22/4), bahwa pengurangan penerbangan akan mulai berlaku akhir pekan ini.
Morrison juga mengatakan bahwa para pelancong dari negara berisiko tinggi seperti India juga harus menunjukkan hasil tes COVID-19 negatif 72 jam sebelum menaiki penerbangan ke Australia.
Keputusan Australia ini mengikuti langkah negara tetangga terdekatnya, Selandia Baru, dua pekan sebelumnya. Selandia Baru menangguhkan sementara masuknya orang dari India, termasuk warganya sendiri, menyusul tingginya jumlah orang yang datang yang teruji positif COVID-19.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan kepada wartawan ketika itu bahwa untuk kali pertama negaranya menangguhkan kepulangan warganya dan orang asing yang menetap di Selandia Baru.
Pada Kamis (22/4), India melaporkan lebih dari 314.000 infeksi baru, rekor tertinggi di dunia. Pada hari itu lebih banyak orang dilarikan ke rumah sakit, sehingga makin menyulitkan sistem layanan kesehatan yang sudah rapuh. Banyak rumah sakit kekurangan tempat tidur dan suplai oksigen.
Jumlah kasus baru dalam 24 jam terakhir meningkatkan total jumlah kasus di India menjadi 15,9 juta. India menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat. India memiliki populasi hampir 1,4 miliar. [ab/uh]