Menteri Pertahanan Australia mengatakan, Jumat (6/5), bahwa negaranya ingin melanjutkan persahabatan yang kokoh dengan Kepulauan Solomon meskipun negara tetangganya itu telah menandatangani pakta keamanan dengan China.
Berbicara di acara “Today'' di Jaringan Televisi Nine, Peter Dutton mengatakan bahwa Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare sudah sangat jelas menyatakan bahwa ia tidak akan mengizinkan pangkalan militer China dibangun di negara kepulauan itu dan Australia mempercayai pernyataannya tersebut.
“Kesepakatan yang telah ditandatangani antara Kepulauan Solomon dan China memungkinkan kehadiran pasukan keamanan di Kepulauan Solomon, itulah dasar keseluruhan dari perjanjian tersebut,” kata Dutton. Menurutnya, Sogavare sama sekali tidak memiliki pandangan buruk mengenai Australia menjelang penandatanganan pakta itu dengan China bulan lalu.
“Ia tidak mengatakan bahwa ia tidak mempercayai Australia atau bahwa ia tidak senang dengan hubungan itu, justru sebaliknya, tetapi China beroperasi dengan aturan yang sangat berbeda dengan kami,” kata Dutton. “Berkaca dari apa yang terjadi di Afrika dan di tempat lain, kehadiran pasukan keamanan di Kepulauan Solomon adalah aspek kunci dari kesepakatan yang telah mereka tandatangani.''
Sogavare mengatakan kepada parlemen sebelumnya pekan ini bahwa para penentang pakta keamanan itu telah menunjukkan kurangnya kepercayaan terhadap Solomon dan telah menghina negaranya.
Sogavare tidak menyebutkan negara-negara yang dimaksud. Namun, baik Amerika Serikat maupun Australia telah mengatakan bahwa kehadiran militer China di Kepulauan Solomon – yang terletak kurang dari 2.000 kilometer dari timur laut Australia -- tidak akan bisa ditoleransi.
Pakta keamanan antara Solomon dan China menjadi isu penting dalam kampanye pemilihan di Australia. Perdana Menteri Scott Morrison membela cara pemerintahnya mengelola hubungan dengan Kepulauan Solomon, sementara para pemimpin oposisi mengatakan pakta itu merupakan kegagalan kebijakan luar negeri Australia. [ab/uh]