Australia memanggil Duta Besar Mesir untuk memprotes vonis bersalah atas seorang wartawan Australia dengan tuduhan ia dan rekan-rekannya di Al-Jazeera mendukung organisasi terlarang Ikhwanul Muslimin dan menyebarkan berita bohong.
Vonis tujuh tahun penjara itu dijatuhkan Senin (23/6) atas Peter Greste, Mohamed Fahmy yang warga Kanada keturunan Mesir, dan Baher Mohamed dari Mesir.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada Selasa mengatakan sistem peradilan Mesir berhak membuat keputusan sendiri tetapi Australia “bingung dan heran” dengan vonis itu.
Ayah Peter Greste, Juris Greste, pada Selasa mengatakan kepada para wartawan di Brisbane keluarganya akan terus berusaha hingga ketiga wartawan itu bebas dan menyebut vonis itu “masa suram” bagi jurnalisme.
Mesir membela vonis pengadilan di Kairo itu dan menyebut reaksi internasional sebagai intervensi atas urusan dalam negerinya.
Al-Jazeera berkeras para wartawannya hanya melaporkan berita. Mostefa Souag, direktur jenderal interim organisasi media itu, mengatakan mereka akan melanjutkan usaha membebaskan para wartawannya itu.
Vonis tujuh tahun penjara itu dijatuhkan Senin (23/6) atas Peter Greste, Mohamed Fahmy yang warga Kanada keturunan Mesir, dan Baher Mohamed dari Mesir.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada Selasa mengatakan sistem peradilan Mesir berhak membuat keputusan sendiri tetapi Australia “bingung dan heran” dengan vonis itu.
Ayah Peter Greste, Juris Greste, pada Selasa mengatakan kepada para wartawan di Brisbane keluarganya akan terus berusaha hingga ketiga wartawan itu bebas dan menyebut vonis itu “masa suram” bagi jurnalisme.
Mesir membela vonis pengadilan di Kairo itu dan menyebut reaksi internasional sebagai intervensi atas urusan dalam negerinya.
Al-Jazeera berkeras para wartawannya hanya melaporkan berita. Mostefa Souag, direktur jenderal interim organisasi media itu, mengatakan mereka akan melanjutkan usaha membebaskan para wartawannya itu.