Langkah Australia dan Thailand untuk meningkatkan kerja sama keamanan dilakukan di tengah apa yang dikatakan Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan sebagai memburuknya situasi keamanan.
Dalam kunjungannya ke Bangkok untuk pembicaraan dengan para menteri Thailand, Keenan mengatakan ditingkatkannya kerja sama itu dipicu oleh serangan mematikan tanggal 14 Januari di Jakarta.
“Kami sadar ada tantangan regional yang besar. Ada ancaman yang mengintai Indonesia, Australia, Filipina dan tidak ada satu negara pun di kawasan ini yang kebal dari ancaman itu. Ada tantangan yang kita hadapi bersama dan itulah sebabnya kerja sama ini sangat penting,” ujar Keenan.
Keenan mengatakan kerja sama keamanan yang lebih erat itu akan terus diterapkan selama ISIS masih ada dan “melancarkan teror ke seluruh kawasan itu, termasuk Australia.”
Australia telah menghabiskan lebih dari 700 juta dolar untuk meningkatkan keamanan di negara itu.
Panitan Wattanayagorn, penasihat Wakil Perdana Menteri Thailand Prawit Wongsuwan, mengatakan struktur kerja sama keamanan regional dirancang setelah pengeboman tahun 2002 di pulau Bali yang menewaskan sekitar 200 orang.
Tetapi Panitan mengatakan beberapa kekurangan membuat beberapa negara rentan jadi target serangan.
“Yang masih menjadi masalah adalah kemampuan, implementasi, dan penerapannya di banyak bagian. Ada komitmen yang jelas tapi kurang kemampuan, koordinasi, dan kapasitas, di banyak bagian dan itu bisa meningkatkan risiko terjadinya serangan ekstremis di beberapa negara.”
Para pengamat mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya serangan yang lebih besar oleh militan dalam setahun ke depan. [vm/ii]
Australia dan Thailand memperkuat kerja sama anti-teror di tengah kekhawatiran akan terjadinya lebih banyak serangan di kawasan itu oleh kelompok-kelompok yang terkait dengan para pendukung ISIS.
Paling Populer
1