Ayam Dong Tao Vietnam bukanlah ayam broiler biasa. Dengan kaki yang sangat besar, gempal, dan bersisik, unggas jenis itu juga dikenal sebagai ayam “kaki naga” dan selama beberapa generasi telah dianggap sebagai makanan favorit di Vietnam, khususnya selama musim liburan Tahun Baru yang dikenal sebagai Tet di negara itu.
Dengan berat hingga enam kilogram ketika sudah dewasa, unggas ini juga dipercaya membawa keberuntungan dan kekayaan bagi pemiliknya.
Di desa Dong Tao sekitar 30 kilometer arah tenggara dari Hanoi, ayam tersebut diternakkan secara eksklusif, dan peternak Nguyen Thi Hong Nhung adalah generasi ketiga di keluarganya yang memproduksi jenis ayam khusus itu.
Ia mengatakan meskipun ayam 'kaki naga' mudah dipelihara karena mengonsumsi pakan yang sama dengan ayam biasa, harganya jauh lebih mahal.
“Bagian yang paling berharga dari ayam ini adalah kakinya yang berukuran besar. Sementara ayam ras lain hanya perlu dipelihara sekitar beberapa bulan, ayam Dong Tao harus dipelihara setidaknya selama setahun. Semakin tua semakin besar kakinya. Nilai jual ayam itu mahal, terutama karena kakinya," kata Nhung.
Ayam Dong Tao biasanya menghasilkan sekitar 100 telur per tahun, yang kemudian dipisahkan oleh peternak dari sang induk untuk mencegah agar telur tidak hancur karena berat tubuhnya. Ayam-ayam jantannya bahkan ditempatkan di kandang-kandang tersendiri agar tidak berkelahi dan saling melukai.
Dewasa ini, permintaan terhadap ayam spesial yang sebelumnya disediakan khusus untuk keluarga kerajaan, telah meningkat tajam di kalangan masyarakat kaya di Vietnam, salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia.
Beberapa tahun yang lalu, para peternak mengatakan harga ayam jantan Dong Tao dewasa mencapai $2.000 per ekor. Namun setelah perekonomian melemah dan pasokannya meningkat, seekornya kini berharga sekitar $450, angka yang setara dengan pendapatan sebulan penuh seseorang di Vietnam, menurut laporan pendapatan pemerintah pada tahun 2023.
Ayah Nhung, Nguyen Nhu Ngoc, mengatakan, harga ayam itu sebanding dengan kelebihannya. “Ayam Dong Tao ini sungguh berharga. Apapun bagian ayamnya, jika disantap, rasanya enak dan memuaskan. Dagingnya juicy dan manis dengan aroma tersendiri. Agar dagingnya enak dan wanginya khas, ayam ini harus dibiarkan tumbuh 10 bulan sampai setahun,” jelasnya.
Sekitar 800.000 ekor ayam khusus tersebut saat ini diternakkan di Dong Tao dan desa-desa sekitarnya di distrik Khoai Chau di provinsi Hung Yen bagian utara, naik dari sekitar 500.000 ekor pada tahun 2016, menurut para pejabat.
Dengan penjualan diperkirakan mencapai puncaknya selama Tet, Nhung, yang sebagian besar menjual ayamnya secara online dan melakukan sebagian besar pemasarannya melalui video TikTok, optimistis akan menjual banyak ayam Dong Tao kali ini. [ab/lt]
Forum