Para pejabat di Pakistan mengatakan badai debu di kota Sehwan, provinsi Sindh, pada hari Senin telah mencerabut ratusan tenda yang didirikan di pinggir jalan oleh orang-orang yang kehilangan rumah akibat banjir baru-baru ini. Sementara itu hujan yang diperkirakan akan turun lagi pada pertengahan bulan telah mulai mengguyur daerah itu.
Departemen Meteorologi Pakistan Senin mengatakan bahwa mereka memperkirakan lebih banyak lagi hujan di daerah itu dalam beberapa hari mendatang, menimbulkan ancaman baru bagi para pengungsi yang tinggal di tenda-tenda atau di tempat terbuka di pinggir jalan raya yang ditinggikan.
Ghulam Mohammad, korban banjir mengatakan, “Desa kami, kota kami, semua terendam. Kami datang ke sini dan tinggal di tenda-tenda. Sekarang tenda-tenda itu terbang, dan cuaca sangat buruk. Hujan telah mulai turun lagi. Adakah yang dapat menolong kami? Tolong bantu kami.”
Badan-badan PBB telah mulai bekerja untuk menilai kebutuhan rekonstruksi negara Asia Selatan itu setelah diguyur hujan dengan curah 391 milimeter, atau hampir 190 persen lebih banyak daripada rata-rata curah 30 tahun, pada bulan Juli dan Agustus lalu. Sindh menerima hujan 466% lebih banyak daripada rata-rata.
Banjir akibat hujan monsun yang curahnya mencapai rekor dan pencarian gletser di kawasan pegunungan di bagian utara telah berdampak pada 33 juta jiwa dan menewaskan hampir 1.400 orang, menghanyutkan rumah-rumah, jalan, rel kereta, ternak dan tanaman palawija, dengan perkiraan nilai kerusakan $30 miliar. [uh/ab]
Forum