Topan yang sebelumnya dikenal sebagai Badai Matthew telah berubah status, melemah menjadi badai tropis setelah mengamuk selama seminggu melalui pulau-pulau Karibia dan di sepanjang pantai timur Amerika, dan menewaskan hampir 1.000 orang, sebagian besar di Haiti.
Badai itu juga meratakan banyak permukiman dan menghancurkan pertanian di Republik Dominika, Jamaika, Kuba, dan Bahama.
Haiti telah mengumumkan masa berduka selama tiga hari. Kantor presiden Jocelerme Privet mengatakan hal itu dilakukan “sebagai solidaritas” terhadap para korban Matthew serta penduduk di kawasan itu yang menderita karena badai tadi.
Matthew bergerak ke arah timur laut menuju North Carolina dengan kecepatan angin 120 kilometer per jam, separuh dari kekuatannya minggu lalu, namun masih cukup kuat sehingga pakar meteorologi Amerika terus memperingatkan akan bahaya badai itu.
Banjir serius dan listrik padam yang berdampak pada ratusan ribu orang masih berlanjut di sepanjang pantai timur Amerika dari Florida ke utara sampai ke Virginia. Laporan media hari Minggu pagi mengatakan sekurangnya 15 orang tewas akibat badai itu.
Gubernur North Carolina, Pat McCrory mengatakan negara bagian itu menghadapi kerusakan besar, dan yang menyedihkan jatuhnya korban tewas.
Matthew adalah badai terkuat yang menghantam pantai Amerika timur itu dalam hampir satu dekade dan dicatat sebagai badai besar yang paling lama. Salah satu analisis awal memperkirakan kerusakan harta-benda mencapai miliaran dolar. [my/ii]